KONTENISLAM.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti mengenai perubahan langkah PDIP yang mulai tampak untuk menyambut Pilpres 2024, dan Puan Maharani yang dianggap lebih fleksibel.
Megawati Soekarnoputri menyuruh Ketua DPP PDIP Puan Maharani untuk menemui semua ketua umum partai politik tanpa terkecuali, dan ini dianggap sebagai manuver PDIP untuk Pilpres 2024.
"Generasi muda seperti Puan Maharani itu tidak merasakan dendam politik apa-apa, karena Puan Maharani belum maju pada kontestasi yang paling tinggi untuk menjadi presiden atau wakil presiden," ucapnya.
Karena tidak merasakan dendam politik, Puan akan lebih luwes dalam mengunjungi ketua umum parpol, dibandingkan dengan Ketua Umum PDIP Megawati.
"Sehingga dia lebih nothing to lose dibandingkan dengan ketua umumnya Megawati Soekarnoputri, Megawati pernah menjadi presiden," ucapnya yang dikutip dari YouTube Refly Harun, Jumat (15/7).
Megawati akan susah untuk fleksibel dalam menemui ketua umum parpol karena merupakan politisi senior, sehingga Puan yang paling cocok mengemban tugas ini.
"Dan susah untuk lebih luwes dalam melakukan dialog sebagai politisi yang dianggap paling senior saat ini, yang tentu berada di lingkar partai politik," pungkasnya.[wartaekonomi]
