KONTENISLAM.COM - Mantan Kabareskrim Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji, menyebut kasus polisi tembak polisi antara Brigadir J dan Bharada E merupakan kasus yang mudah diungkap.
Untuk mengungkap kebenaran di balik kasus baku tembak polisi antara Brigadir J dan Bharada E, salah satunya dengan menjadikan pers rilis Mabes Polri dan Polres Jakarta Selatan sebagai dasar.
“Apa yang diumumkan Humas Mabes Polri dan Polres Jakarta Selatan itu dijadikan dasar,” ujar Komjen (Purn) Susno Duadji di acara Apa Kabar Indonesia Pagi pada Rabu (20/7).
Karena pihak Mabes Polri dan Polres Jakarta Selatan hanya mendapatkan keterangan, penting untuk membandingkan keterangan tersebut dengan penyelidikan dan penyidikan yang didapat tim di TKP.
“Dia mendapat keterangan, dicatat, langsung dia umumkan. Nah tinggal sekarang, keterangan yang dia catat, dia umumkan itu, berbeda nggak dengan yang didapat oleh tim di TKP,” ujar Komjen (Purn) Susno Duadji.
Jika ada yang berbeda dari dua keterangan tersebut, berarti hal tersebut tidak benar dan dapat dianggap sebagai kebohongan.
Namun, pihak yang sepatutnya dicurigai berbohong bukanlah Mabes Polri atau Polres Jakarta Selatan, melainkan pemberi keterangan dalam hal ini para saksi.
“Kalau ada yang tidak benar, yang berbohong itu bukan Humas Mabes Polri, bukan juga Polres Jakarta Selatan, tapi yang memberi keterangan itu. Berarti yang memberi keterangan itu yang patut dicurigai,” ujar Komjen (Purn) Susno Duadji. [wartaekonomi]
