KONTENISLAM.COM - Pengamat politik Universitas Indonesia, Rocky Gerung, menaggapi soal pelaporan dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J oleh kuasa hukum keluarga.
Rocky Gerung menyoroti jarak waktu tiga hari informasi kasus baku tembak polisi antara Brigadir J dan Bharada E dilaporkan ke publik.
Belum lagi adanya kejanggalan-kejanggalan yang terlihat di jasad Brigadir J membuat pihak keluarga memiliki kekuatan batin untuk melapor.
Kendati pihak kepolisian telah merilis pernyataan, namun pihak keluarga menduga kematian Brigadir J bukan semata-mata karena peristiwa tembak menembak saja.
“Yang konyolnya sebetulnya kenapa tidak bisa diyakinkan pada keluarga bahwa kematian itu adalah akibat tembak menembak,” ujar Rocky Gerung di kanal YouTube-nya pada Selasa (19/7).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pihak keluarga yang tentu sangat dekat dengan korban bahkan seakan bisa menangkap kejanggalan yang disampaikan melalui jasad Brigadir J.
“Jadi kecurigaan keluarga itu betul-betul batinnya karena mereka yang kenal bahkan mayatnya itu seolah-olah bicara pada keluarga dan itu yang kita sebut sebagai sixth sense,” ujar Rocky Gerung.
Secara umum, Rocky Gerung memuji tindakan keluarga Brigadir J yang menurutnya bertujuan untuk mencari keadilan untuk putranya.[wartaekonomi]