KONTENISLAM.COM - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti peristiwa baku tembak polisi yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Hal tersebut ditanggapi Refly Harun melalui video di akun YouTube pribadinya. Dalam video tersebut, Refly Harun mengungkapkan soal informasi yang beredar terkait peristiwa baku tembak polisi itu yang diselimuti dengan adnaya pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J.
Refly Harun menyebut bahwa hal itu terkesan aneh lantaran ada beberapa kemungkinan yang dianggapnya tidak masuk akal.
"Jadi agak aneh ya kecuali yang bersangkutan, katakanlah mengidap gangguan apa gitu ya atau mengalami apa sajalah. Soalnya tindakan tersebut terlalu nekat untuk katakanlah ini mohon maaf ya untuk misalnya nafsu meluap sehingga ingin melecehkan," ungkap Refly Harun melalui video dalam kanal YouTubenya, dikutip Rabu (27/7).
Kemudian, Refly Harun juga menuturkan bahwa waktu kejadian tersebut bahkan berlangsung sangat singkat.
"Kejadian yang diberitakan adalah soal kejadian yang begitu cepatnya dan kemudian bahkan 17 menit sebelum meninggal kemudian Brigadir J menghubungi pacarnya juga menghubungi kekasihnya," ucap Refly Harun.
Lanjut, Refly Harun menerangkan bahwa Brigadir J juga kerap menghubungi salah satu orang dari telepon genggam miliknya.
"Tetapi patut ditanyakan apakah menghubunginya itu dengan handphone langsung bicara ataukah hanya WhatsApp saja ya," ujar Refly Harun.
Sementara itu, Refly Harun menegaskan bahwa salah satu pemberitaan soal kronologi peristiwa tersebut tidak bisa dijadikan patokan.
"Jadi karena setelah ini, seperti ditulis dalam laporan tim lipsus kumparan karena sekali lagi ini versi yang didapatkan kumparan. Ini bukan berita yang mengandung statement tapi ini adalah sebuah berita investigatif yang ya akhirnya memang bicara lagi mengenai soal skenario penembakan," tegas Refly Harun.[wartaekonomi]
