Alasan Bharada E Cabut Kuasa Deolipa Menurut Pengacara Baru

Daftar Isi

Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E (kiri) berjalan memasuki ruangan saat tiba di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Kedatangan Bharada E tersebut untuk dimintai keterangan terkait insiden baku tembak dengan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J  yang terjadi pada Jumat (8/7) lalu di rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri nonaktif Irjen Pol. Ferdy Sambo. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym. 

KONTENISLAM.COM - Kuasa hukum baru Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Ronny Talapessy, membantah adanya kode-kodean untuk mencabut kuasa Deolipa Yumara dari Bharada E.

Ronny menyebut Bharada E mencabut kuasa itu karena tak habis pikir atas sikap Deolipa yang lebih memilih bertemu awak media terlebih dahulu ketimbang mendampingi pemeriksaan awal.

"Tidak ada itu kode-kodean. Malah klien saya keberatan 'Bang pemeriksaan awal bukannya dampingin saya malah dia ketemu sama media' ini Bang Richard, Bharada E yang ngomong," kata Ronny saat dihubungi, Minggu (14/8/2022).

Ronny menilai sikap Deolipa itu tidak etis. Seharusnya, kata Ronny, Deolipa bertemu terlebih dahulu dengan Bharada E untuk mengetahui duduk perkara pembunuhan Brigadir J agar pendampingan bisa dilakukan secara maksimal.

"Kan tidak etis, harusnya dia bela kliennya dulu kan, dampingi dulu duduk permasalahannya seperti apa, ceritanya seperti apa, supaya bisa melakukan pendampingan maksimal kan tidak ada," ujar Ronny.

Ronny mengatakan pengakuan Bharada E mencabut kuasa kepada Deolipa juga karena tidak nyaman.

Bharada E, kata Ronny, keberatan atas tingkah Deolipa yang lebih memprioritaskan bertemu dengan awak media daripada membaca terlebih dahulu duduk permasalahannya.

"Ini Richard langsung Richard ngomong ke saya, Bharada E yang ngomong. Dia salah satu keberatannya itu, tanda tangan kuasa bukan baca dulu mengetahui duduk perkara bagaimana, mendampingi dia malah ngomong saya harus ketemu sama media dulu, dari pertama saja itu Bharada E sudah tidak nyaman," tuturnya.

Sebelumnya, mantan kuasa hukum Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Deolipa Yumara, mengungkap ada sosok 'jenderal' yang membuat Bharada E mencabut kuasa Deolipa.

Dia lalu memamerkan kertas-kertas dengan gambar tangkapan layar percakapan WhatsApp.

"Nggak tahu saya (sosok jenderal yang membuat Bharada E cabut kuasanya), 'siap Jenderal', (berarti) jenderal, dong," kata dia kepada wartawan di Depok, Jawa Barat (Jabar), pada Sabtu (13/8).

Dalam gambar tangkapan layar yang dicetak besar di kertas HVS oleh Deolipa dan Boerhanuddin, tampak ada pesan yang diteruskan.

Pesan diduga diketik oleh sosok 'jenderal', yang intinya keberatan terhadap sikap Deolipa, yang terlalu membuka informasi ke publik.

Si 'jenderal' juga mengatakan informasi yang Deolipa sampaikan ke publik bertolak belakang dengan BAP Bharada E.

Deolipa lalu mengaku sempat dipanggil oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Deolipa diminta mengundurkan diri sebagai kuasa hukum Bharada E. [detik]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close