Warganet dengan akun @koockie*** itu mengingatkan bagaimana Denny Siregar telah lebih dulu melabeli film Nussa sebagai film propaganda berbau agama.
“Si Densi aja waktu itu udh main labelin film NUSSA sbg film propaganda, film Taliban lahh, ya kaga usah kaget kalo sekarang banyak yg antipati sm filmnya yg Sayap Sayap Patah,” tulis warganet tersebut pada Senin (15/8).
“Walau orang netral ga ikut2an politik juga udh enek duluan. Bahkan seorang Nicsap aja ga bisa nge-carry tu film,” lanjutnya.
Unggahan tersebut mendapat respon dari warganet lainnya. Ada yang menyoroti kunjungan tokoh politik dalam premier filmnya dan ada pula yang menganggap film Nussa jauh lebih bermanfaat.
Akun @andhika*** menuliskan, “yg anehnya dengan banyak kunjungan tokoh politik artinya jelas barisannya.”
Akun @Mrgp_cry*** menuliskan, “Film Nussa jauh lebih bermanfaat drpd film rasisnya desi.”
Ada pula yang menyayangkan Nicolas Saputra mau bermain di film garapan Denny Siregar. Akun @Aliya_tw*** menuliskan, “Si @nicsap ternyata ga se-smart itu. Hilang respek samsek. Cih.” [wartaekonomi]
