KONTENISLAM.COM - Ahli hukum tata negara Refly Harun menyinggung mengenai kasus Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang seharusnya mudah diungkap.
Komnas HAM telah mengungkapkan bahwa ada empat orang di lokasi kejadian, yaitu Putri Candrawathi (istri Irjen Ferdy Sambo), Bharada E, Bripka Ricky, serta Brigadir J.
Selain itu, keterangan Ferdy Sambo seharusnya bisa mengungkapkan mengenai latar belakang terjadinya tembak menembak yang menewaskan Brigadir Yosua.
"Ini persoalan yang harusnya tidak terlalu perlu muter-muter, ditambah dengan keterangan Irjen Sambo sendiri yang barangkali bisa menguak latar belakang sehingga terjadinya peristiwa ini," bebernya.
Saksi kunci dalam kasus ini ada, serta beberapa saksi yang berada dalam kejadian tembak menembak antara Bharada E dengan Brigadir J.
"Tidak tahu kenapa kasus yang begitu mudah, saksi kuncinya ada, tiba-tiba dibuat berlarut-larut sehingga sampai sekarang belum ada yang namanya tersangka," ucapnya yang dikutip dari YouTube Refly Harun, Jumat (5/8).
Bharada E telah mengaku bahwa dia merupakan pelaku yang menyebabkan Brigadir Yosua kehilangan nyawa, namun hingga kini belum ditetapkan sebagai tersangka.
"Walaupun misalnya Bharada E mengatakan dialah yang menembak, termasuk ketika dalam kondisi yang tersungkur dia pun yang menghabisi tetapi belum juga dia ditetapkan sebagai tersangka," pungkasnya.[wartaekonomi]
