KONTENISLAM.COM - Politisi Partai Golkar Andi Sinulingga menyoroti soal harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite kembali yang naik.
Hal itu ditanggapi Andi Sinulingga melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Andi Sinulingga menyebutkan bahwa harga BBM yang relatif mahal itu justru dibuat menjadi lebih mahal harganya. Sedangkan yang harganya bisa dijangkau dan terbilang murah dibatasi.
Andi Sinulingga mempertanyakan soal kebijakan tersebut yang seakan secara tidak langsung menekan rakyat agar membeli BBM yang mahal.
"Yg mahal naik, yg murah (solar dan pertalite) di batasi. Apakah itu bisa di artikan maksa rakyat untuk beli BBM yg mahal?," ujar Andi Sinulingga melalui akun Twitter pribadi miliknya pada Jumat (5/8).
Lanjut, Andi Sinulingga bahkan memprediksikan bahwa keuangan negara semakin mengkhawatirkan.
"Kayaknya makin gawat keuangan negara kita," ungkap Andi Sinulingga
Sebagai informasi, dari laman resmi Mypertamina.id, penyesuaian harga BBM non subsidi jenis Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite dilakukan pada Rabu (3/8) pukul 00.01 WIB.
Sementara itu, dikutip dari Kompas, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan penyesuaian ini mengikuti kenaikan harga patokan minyak mentah Indonesia atau ICP.
"Penyesuaian harga secara berkala ini kembali dilakukan, dimana harga BBM Non subsidi harganya fluktuatif mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas, terutama harga minyak dunia atau ICP," tutur Irto Ginting.
Tercatat, harga rata-rata ICP per 2022, di angka 106,73 dollar AS per barrel. Posisi tersebut masih lebih tinggi sekitar 24 persen dari harga ICP pada Januari 2022 lalu.[wartaekonomi]
