KONTENISLAM.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih terus melakukan penyelidikan kasus kematian Brigadir J. Kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penyelidikan kasus itu nantinya akan disampaikan kepada pemerintah.
Hasil penyelidikan dari Komnas HAM itu juga amat dinanti oleh publik yang penasaran dengan kasus tersebut.
Terkait hal itu, pakar hukum Refly Harun mengatakan, jangan sampai rekomendasi Komnas HAM berujung pada ketidakjelasan kasus tersebut.
Ia mencontohkan saat Komnas HAM memberikan hasil penyelidikan dalam kasus tewasnya enam laskar FPI di KM 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Menurutnya, rekomendasi Komnas HAM dalam kasus ini terkesan ecek-ecek.
"Jangan sampai Komnas HAM hanya menjadi macan ompong, meminta panggung publik tapi ujungnya enggak jelas. Misalnya rekomendasi terhadap KM50, rekomendasinya kok ecek-ecek," kata Refly di kanal YouTube pribadinya dikutip pada Senin (1/8/2022).
Menurut Refly, kepercayaan masyarakat terhadap Komnas HAM dipertaruhkan dalam penyelidikan tewasnya Brigadir J. Ia pun berharap hasil penyelidikan Komnas HAM dapat memulihkan kepercayaan masyarakat.
"Tapi itu sudah lewat ya, dan Komnas HAM dapat dalam tanda kutip hukuman dari masyarakat berupa kepercayaan yang menurun, bahkan orang tidak berharap banyak dari Komnas HAM. Tapi mudah-mudahan dalam kasus ini ada pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap Komnas HAM," ucapnya.
Untuk diketahui, Komnas HAM telah memeriksa tujuh ajudan Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo guna menggali informasi dari mereka.
Namun, sampai saat ini Komnas HAM belum juga memeriksa Irjen Ferdy Sambo beserta sang istri yakni Putri Candrawathi.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, pihaknya belum bisa memanggil Ferdy Sambo dan Putri Candrawati lantaran pemeriksaan dilakukan secara bertahap. Ia memastikan semua pihak yang terkait dalam kasus penembakan Brigadir J akan diperiksa.
Anam juga berjani akan mengumumkan kepada publik pemeriksaan apa yang dilakukan setiap harinya. Termasuk jika nanti sudah memeriksa Irjen Sambo beserta istri. [wartaekonomi]
