KONTENISLAM.COM - Akademisi Rocky Gerung menyinggung mengenai situasi Amerika Serikat dan China yang sedang panas usai Ketua DPR AS Nancy Pelosi mendarat di Taipei, Taiwan, Selasa (2/8/2022).
Meskipun China murka karena hal tersebut, tapi mereka sepertinya tidak bisa berbuat apa-apa, karena AS sekarang lebih unggul dari segi kekuatan.
"Jadi sebetulnya Amerika paham betul bahwa kalau dia lalu-lalang di atas Taiwan, gak akan ada rudal China yang berani kesitu, sebab bisa juga dia umpankan pesawat kosong di situ," ujar Rocky.
Namun, jika AS benar-benar menaruh umpan, kemudian terjadi eskalasi Internasional, maka Indonesia akan dipaksa menjadi pangkalan untuk Amerika.
"Lalu terjadi eskalasi Internasional, kalau terjadi Indonesia akan menjadi pangkalan Amerika Serikat, akan dipaksa supaya beri kami pangkalan," bebernya.
Indonesia diperlukan karena bisa mendeteksi China, dan dari dua pangkalan Amerika yang lainnya, yaitu Singapura serta Filipina, hanya berjarak dua jam terbang menuju IKN.
"Karena itu diperlukan sebagai upaya untuk mendeteksi China, Amerika sudah punya Singapura, Filipina, dan itu cuma kira-kira dua jam terbang sehingga tiba di Ibu Kota baru kita nanti," ungkapnya.
Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur akan digunakan Amerika Serikat sebagai landasan pesawat tempur mereka, jika perang dengan China terjadi.
"Jadi kita bayangkan Ibu Kota baru mungkin akan disponsori Amerika untuk menjadi landasan pesawat-pesawat perang mereka," pungkasnya yang dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (4/8). [wartaekonomi]
