KONTENISLAM.COM - Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) diperkirakan mengalami pembengkakan sebesar Rp28,5 triliun, menjadi Rp118 triliun atau US$7,9 miliar (dengan asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS).
Tak sesuai prediksi, harga tersebut jauh lebih mahal dari harga yang ditawarkan Jepang yaitu US$6,2 miliar.
Ketua Partai Ummat, Mustofa Nahra Wardaya, menanggapi terkait pembengkakan biaya kereta cepat penghubung Jakarta – Bandung tersebut.
Ia mempertanyakan apakah pemerintah memiliki niatan menjual kereta cepat tersebut mengingat pembengkakan biaya yang cukup besar.
“Ini nanti, ada rencana dijual gak?” tulis Mustofa Nahra di akun Twitter-nya pada Senin (1/8).
Mega proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) diprediksi akan mangkrak karena pembengkakan biaya dalam realisasinya.
Terkait pembengkakan biaya tersebut, China Development Bank yang mendanai proyek tersebut meminta pemerintah Indonesia yang menanggungnya.
Sementara itu, pemerintah berencana menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menutup pembengkakan biaya tersebut. [wartaekonomi]
