KONTENISLAM.COM - Publik saat ini tengah dihebohkan dengan kasus dugaan pembunuhan anggota polisi bernama Yosua Hutabarat atau Brigadir J, yang melibatkan salah seorang petinggi Polri bernama Irjen Pol Ferdy Sambo.
Diketahui, Irjen Pol Ferdy Sambo merupakan mantan Kadiv Propam Polri atau Polisinya Polisi, sebelum akhirnya dimutasi dari jabatannya tersebut akibat imbas dari kasus yang menewaskan Brigadir J.
Tak hanya itu, saat ini Ferdy Sambo juga telah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah diamankan di Mako Brimob guna penyelidikan lebih dalam.
Kasus pembunuhan Brigadir J kemudian menjadi hangat diperbincangkan, karena selain melibatkan petinggi Polri tersebut, juga paling menghebohkan adalah dugaan rekayasa yang coba dibuat.
Seperti, jika sebelumnya Brigadir J dikatakan tewas akibat adu tembak dengan sesama anggota Polisi lainnya di rumah dinas Ferdy Sambo, namun fakta di lapangan yang didapatkan ternyata tidak demikian.
Dari hasil penyelidikan tim khusus yang dibentuk Polri, Ferdy Sambo justru yang merencanakan pembunuhan dengan menyuruh anak buahnya yakni Bharada E untuk mengeksekusi Brigadir J hingga tewas.
Rekayasa pembunuhan Brigadir J terbongkar setelah salah seorang yang terlibat dalam kejadian nahas tersebut akhirnya buka suara.
Untuk motif pembunuhan saat ini masih terus di dalami oleh pihak kepolisian. Dan kasus tersebut masih terus berjalan.
Nah, bicara soal kasus pembunuhan Brigadir J, ternyata ada film yang disebut mirip dengan kejadian nahas itu.
Film tersebut yakni berjudul "A Few Good Men" yang dirilis tahun 1992.
Bahkan, film "A Fem Good Men" tersebut mendadak viral di sosial media TikTok seperti yang dibagikan akun TikTok @theabercerita.
Film ini dibintangi oleh jajaran bintang papan atas Hollywood, termasuk Tom Cruise, Jack Nicholson, Demi Moore dan Kevin Bacon.
Film yang disutradarai oleh Rob Reiner dan ditulis oleh Aaron Sorkin, dan sempat sukses mendapatkan empat nominasi Oscar, termasuk kategori film terbaik.
Dikutip dari YouTube Kumpulan Cerita, berikut ini spoiler film berjudul "A Fem Good Men" yang disebut mirip kasus pembunuhan yang menimpa Brigadir J.
Jadi, cerita dalam film ini bermula dari terbunuhnya Marinir William Santiago (Michael DeLorenzo) yang diduga dilakukan oleh dua orang marinir Harold Dawson (Wolfgang Bodison) dan Louden Downey (James Marshal).
Dalam penanganan kasus tersebut dilakukan oleh Letnan Daniel Kaffee (Tom Cruise) dan Letnan Joanne Galloway (Demi Moore).
Namun, Letnan Galloway merasa ada yang aneh dari kasus tersebut, dimana dia tak yakin mereka berdua yang membunuhnya.
Meskipun mereka berdua yang membekapnya saat itu, karena dugaan penyebab kematian Santiago karena diracun.
Seiring waktu Letnan Galloway mencari tau tentang istilah "Code Red".
Ternyata "Code Red" adalah semacam instruksi sebagai perintah atau aturan atasan yang tak tertulis dikalangan militer untuk memberikan hukuman diluar peraturan baku.
Letnan Galloway kemudian curiga dengan Kolonel Nathan Jessup (Jack Nicholson).
Singkat cerita proses berjalan hingga persidangan kedua tersangka, dimana dalam persidangan mereka juga meminta Kolonel Nathan Jessup menjadi saksi.
Persidangan berjalan alot hingga membuat Kolonel Nhatan emosi karena mereka mempertanyakan tentang siapa yang memerintahkan "Code Red" kepada Santiago.
Akhirnya Kolonel Nhatan mengakui bahwa dia yang memberi perintah "Code Red" tersebut, hingga akhirnya ditemukan dalang dibalik kasus tewasnya Marinir Santiago.
Adapun motif dari dibunuhnya Santiago karena dianggap memegang rahasia yang ada di pangkalan militer Amerika Serikat dan Santiago adalah orang yang siap membongkar praktek pelanggaran tersebut.
Hal itu kemudian diketahui oleh Kolonel Nathan Jessup (Jack Nicholson) dan menganggap Santiago telah merusak rantai Komando hingga memberikan instruksi "Code Red" sebagai pelajaran bagi Santiago dengan cara membunuhnya.
Bagaimana menurut kalian, apakah alur cerita film ini mirip dengan kasus kematian Brigadir J, alangkah baiknya silakan menonton. [TerasGorontalo]
