Nah Loh! Reaksi Spontan Teriak Sambo Saat Mobil Polisi Lewat, Said Didu: Bukti Kalau Rakyat Ingin Polisi Jadi Lebih Baik!

Nah Loh! Reaksi Spontan Teriak Sambo Saat Mobil Polisi Lewat, Said Didu: Bukti Kalau Rakyat Ingin Polisi Jadi Lebih Baik! 

KONTENISLAM.COM - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menyoroti sebuah video yang memperlihatkan anggota kepolisian sedang jalan berbaris. Namun yang jadi perhatian, dalam video itu terdengar beberapa orang meneriaki Sambo-sambo.

Hal itu ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu menyebut bahwa video tersebut secara langsung menjadi bukti bahwa ada terselip keinginan rakyat.

Said Didu mengatakan bahwa keinginan rakyat itu soal pihak kepolisian menjadi lebih baik dengan terus mengupas tuntas permasalahan terkait kasus terbunuhnya Brigadir J oleh Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

"Pak Kapolri @ListyoSigitP ini salah satu bukti bhw rkyat makin inginkan polisi jadi lebih baik," ujar Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya.

Sebelumnya, cuitan dari Said Didu juga seraya menanggapi cuitan dari akun @alvinlie21.

Akun tersebut menyebut bahwa aksi masyarakat dalam video tersebut terkesan miris.

"Reaksi spontan publik ketika ketemu kendaraan Polri. Teriak nama "Sambo". Polri = Sambo. Miris," ungkapnya.

Sementara itu, saat ini diketahui bahwa kasus pembunuhan berencana itu telah menyeret puluhan anggota Polri yang diduga terlibat dalam tindakan menghalang-halangi.

Hal itu diperkuat dengan pernyataan dari Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo yang menyatakan abhwa sudah 63 anggota polisi yang diperiksa Inspektorat Khusus Polri.

Dari 63 orang yang telah diperiksa, ada sebanyak 36 orang di antaranya diduga melanggar etik terkait upaya menghalangi proses penyidikan.

Selain itu, tim penyidik Polri juga telah memeriksa Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J.

Melalui Telekonferensi pers, Dirtipidum Bareskrim, Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan bahwa pemeriksaan tersebut berlangsung selama kurang lebih tujuh jam yang dimulai pada pukul 11.00 hingga 18.00 WIB di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

"Hari ini penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap FS setelah ditetapkan sebagai tersangka. Pemeriksaan FS di Mako Brimob sejak pukul 11.00 sampai 18.00 WIB," ungkap Andi Rian.

Kemudian, Andi Rian juga menuturkan hasil pemeriksaan tersebut.

Dari keterangan Andi Rian, Ferdy Sambo mengaku secara terang-terangan bahwa dirinya menghabisi nyawa Brigadir J dengan alasan terbakar emosi. Hal itu disebutnya karena perlakuan Brigadir J yang yang melukai harkat dan martabat.

"Di dalam keterangannya, tersangka FS menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya PC, yang telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga yang terjadi di Magelang oleh almarhum Yoshua," ujar Andi Rian.

Lebih Lanjut, Andi Rian menegaskan bahwa rencana pembunuhan dimulai saat Ferdy Sambo memanggil Brigadir RR dan Bharada E.

"Kemudian, tersangka FS memanggil tersangka RR dan RE untuk merencanakan pembunuhan terhadap Yoshua," pungkas Andi Rian.

Pak Kapolri @ListyoSigitP ini salah satu bukti bhw rkyat makin inginkan polisi jadi lebih baik https://t.co/vnz2OcbZfw
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) August 17, 2022 

[wartaekonomi

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close