KONTENISLAM.COM - Aktivis sekaligus pegiat media sosial Nicho Silalahi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghentikan kebrutalan aparat kepolisian.
Nicho Silalahi mengatakan cukup dirinya saja yang menjadi korban penganiayaan anggota polisi.
Hal itu disampaikan Nicho Silalahi lewat akun Twitter pribadinya, pada Rabu 3 Agustus 2022.
"Pak @ListyoSigitP tolong Kebrutalan polisi harus di hentikan, Cukup aku saja menjadi korban penganiayaan hingga gigiku copot yang dilakukan anggota bapak Dilapangan (Polrestabes Medan)," ujar Nicho Silalahi.
Dia juga menegaskan bahwa rakyat bukanlah musuh polisi.
"Rakyat protes itu hal yang wajar karena ada yang salah, rakyat bukan musuh polisi," pungkasnya.
Pak @ListyoSigitP tolong Kebrutalan polisi harus di hentikan, Cukup aku saja menjadi korban penganiayaan hingga gigiku copot yang dilakukan anggota bapak Dilapangan (Polrestabes Medan), Rakyat protes itu hal yang wajar karena ada yang salah, rakyat bukan musuh polisi. https://t.co/ZKLqYVQ7vH pic.twitter.com/cdGnofEFwL
— Nicho Silalahi ( Nicholas Frans Giskos ) (@Nicho_Silalahi) August 3, 2022
Sebelumnya, diketahui bahwa Nicho Silalahi tengah melalukan aksi lantaran keputusan dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Hal itu diungkapkan dalam cuitan Nicho Silalahi di akun Twitternya. Dalam cuitannya, Nicho Silalahi mengatakan bahwa sudah saatnya rakyat untuk melawan.
Saatnya Rakyat Melawan Untuk Mempertahankan Putusan PTUN Yang Telah Incraht. Alas hak kita Sertifikat BPN No 481 dan No 482, Ayo seluruh pejuang Rakyat Yang ada Di Sumut Segera Merapat dan Kita Pertahankan Markas Kita," ucap Nicho Silalahi.
Tak lama kemudian, Nicho Silalahi memposting video yang memperlihatkan wajah dan mulutnya yang berdarah dengan satu giginya copot.
"Pak @ListyoSigitP beginilah kelakuan anggota bapak Dilapangan, dan saya telah menjadi korban penyiksaan anggota bapak, padahal saya sudah diamankan," tulis Nicho Silalahi dalam keterangan video yang dipostingnya itu.[wartaekonomi]