Omongan Natalius Pigai Menggelegar: Pemerintah Banyak Bacot, Jokowi Menyerah Saja!

Omongan Natalius Pigai Menggelegar: Pemerintah Banyak Bacot, Jokowi Menyerah Saja!

KONTENISLAM.COM - Tokoh Papua Natalius Pigai angkat suara soal wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.

"Pemerintah banyak bacot. Solar, pertalite, pertamax 95%, 80%, 86% dinikmati org kaya itu alibi. Anda kira Kami bodoh?," ucapnya dikutip dari Twitter pribadinya Sabtu (27/8/2022).

  

Aktivis HAM ini juga menebut bahwa ia bisa membaca kenaikan harga BBM subsidi itu untuk menupi dampak yang terjadi.


"Kami bisa baca  mau hapus subsidi 500 T & naikan Pertalite 14 ribu, Solar 13 ribu. Anda tutupi dampak. @jokowi menyerah saja," tambahnya.

  

Diketahui bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan mayoritas BBM subsidi dinikmati oleh orang kaya. "Jadi yang orang miskin tadi, dari ratusan triliun subsidi itu, dia hanya menikmati sangat kecil," katanya dalam rapat kerja Komite IV DPD dengan Menteri Keuangan, Bappenas, dan Bank Indonesia pada Kamis, 25 Agustus 2022.


Ia menjabarkan bahwa Pertalite, misalnya, dikonsumsi oleh 30 persen orang terkaya dan Solar subsidi digunakan oleh 40 persen orang terkaya. Adapun total anggaran subdidi untuk Pertalite, 86 persen di antaranya dikonsumsi oleh 30 persen orang terkaya. 


Sedangkan untuk Solar subsidi, kata Sri Mulyani, dari total anggaran subsidi Rp 143 triliun, orang kaya dan dunia usaha menikmati Rp 127 triliun di antaranya. Artinya, ada 89 persen dari total subsidi solar dipakai oleh orang kaya. 


Lebih jauh bendahara negara itu menyebutkan penjualan BBM subsidi yang salah sasaran adalah konsekuensi yang harus ditanggung dari mekanisme penyaluran subsidi terhadap barang. Sebab, dengan begitu, tidak ada larangan bagi siapapun untuk membeli BBM bersubsidi.


Artinya, orang kaya yang notabene bukan sasaran BBM subsidi masih bisa mengkonsumsinya. Padahal, seharusnya subsidi hanya menyasar masyarakat miskin dan rentan miskin. Sebab, merekalah yang akan sangat terdampak oleh gejolak harga barang bersubsidi.


"Memang kalau subsidi melalui barang, dan barang itu dikonsumsi orang mampu, ya kita menyubsidi orang mampu," tutur Sri Mulyani. "Memang ada orang-orang yang tidak mampu dan miskin tetap juga menikmati barang itu, tetapi porsinya kecil."


Akibat penyaluran BBM subsidi yang salah sasaran, volume penjualan bahan bakar menjadi tak terkontrol. Hal itu yang kian memperberat APBN.  [wartaekonomi]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close