KONTENISLAM.COM - Pendakwah Hilmi Firdausi atau dikenal Ustadz Hilmi menyoroti siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang mengalami depresi usai dipaksa Guru Bimbingan Konseling (BK) untuk mengenakan hijab di sekolah.
Hal tersebut ditanggapi oleh Ustadz Hilmi melalui akun Twitter pribadinya. Dalam cuitannya, Ustadz Hilmi mengatakan bahwa dirinya tidak setuju jika ada pemaksaan siswi yang harus pakai hijab di sekolah.
Ustadz Hilmi juga mengatakan bahwa yang dilakukan guru BK tersebut tidak masalah jika memang itu adalah aturan yang dibuat oleh pihak sekolah.
"Sy tdk setuju dgn pemaksaan hijab di skolah, kecuali itu sdh mnjdi aturan skolah ybs," ujar Ustadz Hilmi melalui akun Twitter pribadi miliknya, dikutip Rabu (3/8).
Kemudian, Ustadz Hilmi juga menyebutkan bahwa perkara tersebut jangan sampai mencoreng soal syariat.
"Tp jgn mslh ini jd mengaburkan syariat hijab dgn bawa2 keluarga Kerajaan Saudi yg tdk pakai hijab," ungkap Ustadz Hilmi.
Ia juga kerap menyenggol soal putri dari Anies Baswedan dan Quraish Shihab yang tidak memakai hijab.
"Anak Pak ARB & Pak QS yg tak berhijab. Justru ini bukti bhw hijab itu syariat, bkn budaya Arab," imbuh Ustadz Hilmi.
Sebagai informasi, dari keterangan Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Yogyakarta (AMPPY), siswi itu mengaku dipaksa memakai hijab sebagai salah satu bagian seragam wajib ketika Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Koordinator AMPPY Yuliani yang selaku pendamping siswi menerangkan bahwa peristiwa bermula ketika siswi tersebut menjalani hari pertama MPLS tanggal 18 Juli 2022 dan siswi tersebut masuk tanpa mengenakan hijab.
Yuliani mengatakan bahwa ketidakmauan siswi tersebut atau belum mau memakai hijab adaah bagian dari hak asasi manusia.
