KONTENISLAM.COM - Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak menyoroti pernyataan Ketua DPRD Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengenai Rumah Sehat rancangan Anies Baswedan.
Politikus PDIP itu menyebut bahwa perubahan nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat merupakan kebijkan yang ngawur alias asal-asalan.
"Yang terasa langsung gitu kesuksesannya di tengah masyarakat. Bukan cuma ganti ganti nama, kemarin nama jalan sekarang rumah sakit. Stop deh bikin kebijakan ngawur,” kata Prasetyo Edi Marsudi yang dikutip dari Tempo.
Sementara itu, saat sambutan dalam acara Pencanangan Gerakan Maju Bersama menuju Eliminasi Tuberculosis (TBC) 2030 di Cimahi Techno Park, Jalan Baros, Cimahi, Jawa Barat, Rabu (29/1/2020), Jokowi menyampaikan sesuatu.
Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk melaksanakan program pembangunan rumah sehat, jadi tidak hanya mengurus infrastuktur.
"Tadi Pak Menteri PU ikut kita, sayangnya enggak ikut di sini. Mau saya perintah (Menteri PUPR) rumah-rumah yang sehat segera dikerjakan. Terutama di Provinsi Jawa Barat. Tadi Pak Gubernur (Jawa Barat Ridwan Kamil) juga sudah meminta itu," ujar Jokowi.
Rumah sehat ini tidak hanya fokus pada pengobatan saja, namun juga pencegahan, sehingga menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mencegah Tubercolosis (TBC).
Lukman menyinggung mengenai pernyataan politikus PDIP yang menyebut bahwa kebijakan Rumah Sehat rancangan Anies Baswedan adalah hal yang ngawur.
"Note Pak @jokowi, ada yg bilang anda ngawur pak. Cc @PDI_Perjuangan," pungkasnya yang dikutip dari Twitter @hipohan, Jumat (5/8).
Ketua DPRD DKI Prasetyo Marsudi angkat bicara soal kebijakan Anies Baswedan ubah nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) jd Rumah Sehat. Dia menyebut kebijakan ubah nama rumah sakit jadi rumah sehat itu ngawur.[wartaekonomi]
