KONTENISLAM.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti tentang mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang membuat alibi dengan memakai senjata Brigadir Yoshua atau J.
Ferdy Sambo menggunakan senjata Brigadir Yoshua berjenis HS 9 dan mengisi pelurunya hingga penuh, kemudian menembakkan ke dinding sebanyak tujuh kali.
"Dan kita tahu bahwa senjata HS ini sengaja ditembakkan Ferdy Sambo ke dinding sebanyak 7 kali untuk membuat alibi," ujarnya yang dikutip dari YouTube Refly Harun, Jumat (19/8).
Hingga sekarang yang masih luput dari perhatian yaitu mengenai fakta apakah memang Ferdy Sambo yang membawa sendiri sejata tersebut.
"Pertanyaannya adalah Ferdy Sambo sendiri membawa senjata atau tidak, sampai sekarang sepertinya tidak frame apakah Ferdy Sambo menembak atau tidak," ungkapnya.
Melansir dari inilah.com, Bharada E terkonfirmasi dari Bripka Ricky mengaku bahwa melihat Sambo keluar dari kamar rumah dinas Kadiv Propam menggunakan sarung tangan, serta membawa senjata api.
"Karena versi inilah.com mengatakan tembak dulu Ferdy Sambo barulah dia panggil Bharada E dan juga Brigadir Ricky Rizal untuk menembak," beber Refly.
Bripka Ricky Rizal menolak untuk menembak Briagdir J, sehingga Bharada Richard Eliezer (E) yang melakukan eksekusi dengan diakhiri oleh mantan Kadiv Propam.
"Tapi yang menembak Bharada E karena Ricky Rizal menolak, fakta lainnya mengatakan Bharada E juga yang menembak tiga kali, diakhiri oleh tempo dua kali oleh Ferdy Sambo," pungkasnya.[wartaekonomi]
