Hal itu diungkapkan Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu mengatakan bahwa Prastowo tidak seharusnya mengungkapkan hal seperti itu. Said Didu juga bahkan tampak sangat geram.
"Pejabat publik yg dibayar rakyat bisa berkata kasar seperti itu? Mas @prastow, anda sudah kurang ajar!!!," ungkap Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya, Jumat (26/8).
Sebelumnya, Said Didu kerap menyoroti perkara pernyataan dari Kementerian Keuangan menyebut jumlah beban negara bertambah nilainya mencapai Rp2.929 triliun akibat sistem pensiun PNS, TNI hingga Polri.
Hal tersebut akhirnya ditanggapi oleh Prastowo. Melalui akun Twitternya, Prastowo menegaskan pernyataan yang tidak selaras dengan Said Didu. Menurut Said Didu, uang yang diterima para pensiunan justru dari potongan gaji para pensiunan tersebut selama bekerja. Kemudian, Said Didu juga menyebutkan bahwa penjelasan dari Prastowo justru menyesatkan.
"Penjelasan yg menyesatkan. Yang diterima sekaligus itu dr potongan THT, spt saya pensiun krn mundur jadi ASN gol tertinggi IV/E kerja dan bayar selama 32 thn menerima THT Rp 70 juta. Iuran pensiun itu utk gaji pensiun. Dari APBN adlh kewajiban iuran pemerintah sbg pemberi kerja," ungkap Said Didu.
Cuitan dari Said Didu itu kemudian dibalas lagi oleh Prastowo.
"Gombale Mukiyo. Dijelasin berdasarkan pencatatan dan informasi resmi di Ditjen Anggaran dan PT Taspen kok ngeyel. Kempiskan egomu Pak, malu sama generasi muda yg lebih bisa positif menghadapi tantangan hidup," ujar Prastowo.
Lantaran dari pernyataan balasan dari Prastowo ada menyebutkan kata Gombal Mukiyo, salah satu warganet ada yang menerjemahkan kata tersebut yang diketahui merupakan ungkapan dalam bahasa Jawa. Hal itu ditanggapi warganet juga seraya membalas cuitan dari Said Didu yang menerangkan bahwa Said Didu tidak mengerti arti dari kata tersebut karena Said Didu menyebutkan dirinya borang Bugis.
"Gombal mukiyo sebuah ungkapan ke seseorang yang lemot, lelet, tdk mengerti, dan sebagainya pak ..kebetulan saya orang jawa timur ..," ucap warganet akun @morphogoff***.[wartaekonomi]