Namun, pada 20 Agustus 2022 di Rumah Sakit Pusat Angakatan Laut (RSPAL) Ramelan, Surabaya, Jawa Timur, Kolonel Budi Iryanto dilaporkan meninggal dunia.
Sebelumnya, Kolonel Budi Iryanto memimpin pasukan Satgas TNI Angkatan Laut (AL) dan menemukan penyelundupan narkoba jenis kokain di sekitar Pelabuhan Merak.
"8/5 TNI AL dipimpin pasukan Kol.Budi gagalkan penyelundupan kurleb 1 triliun kokain, 24/5 Kol.Budi serahkan jabatan Komandan Pangkalan TNI AL Banten ke Brigjen TNI (Mar) Umar Farouq," ujar Lukman.
Selanjutnya pada Rabu (25/5/2022) Kolonel Budi menyerahkan jabatannya sebagai Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banten kepada Komandan Lantamal III, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Umar Farouq.
Kemudian kokain yang ditemukan sebanyak 179 kg dimusnahkan oleh TNI AL dengan cara dibakar menggunakan alat insinerator yang terpasang di 3 mobil.
Lukman Simandjuntak mempertanyakan tentang kaitan wafatnya anggota TNI tersebut dengan kasus yang pernah ditanganinya, yaitu penyelundupan kokain.
"2/6 kokain dimusnahkan, 21/8 Kol.Budi wafat. Ada kaitan ? Ya gak lah, cuma kebetulan belaka," ungkapnya yang dikutip dari Twitter @hipohan, Selasa (23/8).
Ini disebut hampir mirip dengan kisah mobil Esemka yang kabarnya telah dipesan ribuan unit, namun hingga sekarang tidak terbukti kebenarannya.
"Begitu pula kisah mobil esemka yg konon katanya sudah dipesan sekian ribu unit namun sampe sekarang cuma kisahnya saja yg terbukti benar meskipun ujud mobilnya sama sekali tak terlihat," cuit akun Twitter @Cozi***. [wartaekonomi]
