Waspadai Paham Terorisme Masuk Dunia Pendidikan, Eh.. Ada yang Nyeletuk: Benahi Dulu Akhlak di Tubuh Polri Pak! - KONTENISLAM.COM Berita Terupdate

Waspadai Paham Terorisme Masuk Dunia Pendidikan, Eh.. Ada yang Nyeletuk: Benahi Dulu Akhlak di Tubuh Polri Pak!

Waspadai Paham Terorisme Masuk Dunia Pendidikan, Eh.. Ada yang Nyeletuk: Benahi Dulu Akhlak di Tubuh Polri Pak!

KONTENISLAM.COM - Pegiat media sosial Bachrum Achmadi menyoroti wejangan dari Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono kepada masyarakat untuk mewaspadai paham terorisme dalam dunia pendidikan.

Hal tersebut ditanggapi Bachrum Achmadi melalui akun Twitter pribadinya. Dalam cuitan di akun Twitternya, Bachrum Achmadi menyebut bahwa untuk saat ini, kepolisian seharusnya lebih fokus memperbaiki internalnya terlebih dahulu.

 

Bachrum Achmadi juga kerap menyinggung permasalahan di tubuh polri yakni terkait pembunuhan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) non aktif Irjen Ferdy Sambo.


"Benahi aja dulu pendidikan ahlak di tubuh Polri pak...spy kedepannya Polri lbh dicintai rakyat!," ujar Bachrum Achmadi melalui akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (16/8).


Sementara itu, terkait kasus Brigadir J, tim penyidik Polri telah memeriksa Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J pada Kamis (11/8).


Melalui Telekonferensi pers, Dirtipidum Bareskrim, Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan bahwa pemeriksaan tersebut berlangsung selama kurang lebih tujuh jam yang dimulai pada pukul 11.00 hingga 18.00 WIB di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.


"Hari ini penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap FS setelah ditetapkan sebagai tersangka. Pemeriksaan FS di Mako Brimob sejak pukul 11.00 sampai 18.00 WIB," ungkap Andi Rian.


Kemudian, Andi Rian juga menuturkan hasil pemeriksaan tersebut.


Dari keterangan Andi Rian, Ferdy Sambo mengaku secara terang-terangan bahwa dirinya menghabisi nyawa Brigadir J dengan alasan terbakar emosi. Hal itu disebutnya karena perlakuan Brigadir J yang  yang melukai harkat dan martabat.

 

"Di dalam keterangannya, tersangka FS menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya PC, yang telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga yang terjadi di Magelang oleh almarhum Yoshua," ujar Andi Rian.


Lebih Lanjut, Andi Rian menegaskan bahwa rencana pembunuhan dimulai saat Ferdy Sambo memanggil Brigadir RR dan Bharada E.


"Kemudian, tersangka FS memanggil tersangka RR dan RE untuk merencanakan pembunuhan terhadap Yoshua," pungkas Andi Rian.[wartaekonomi]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close