KONTENISLAM.COM - Dosen Cross Culture Institue, Ali Syarief, menyindir cara pemerintah memburu seseorang yang mengaku sebagai hacker bernama Bjorka.
Ali menyoroti cara pemerintah memburu hacker tampak seperti memainkan judi dadi padahal seharusnya bukan seperti itu.
Imbas dari cara yang salah tersebut, yang ditemukan yaitu orang desa yang bahkan tak mengenal apa itu komputer.
“Menuduh Hacker seperti cara judi dadu. Akhirnya yg muncul ketemu orang desa yg tak pernah mengenal computer,” ujar Ali melalui akun Twitter-nya pada Jumat (16/9).
Ali lantas menyoroti bahwa pemerintah panik sehingga nalarnya menjadi beku. “Pikiran panik, nalarnya beku,” tambahnya.
Seorang pemuda asal Madiun berusia 21 tahun diamankan imbas diduga merupakan sosok hacker yang bernama Bjorka.
Hampir seminggu kemunculan Bjorka menimbulkan kehebohan publik lantaran mengaku telah meretas sejumlah data pejabat dan pemerintah.
Menuduh Hacker seperti cara judi dadu. Akhirnya yg muncul ketemu orang desa yg tak pernah mengenal computer.
Pikiran panik, nalarnya beku.
— Ali Syarief (@alisyarief) September 16, 2022
Sejumlah pejabat seperti Puan Maharani, Luhut Binsar Pandjaitan, telah merasai ulah Bjorka yang menyebarkan data-data pribadi.[wartaekonomi]