BPS Nobatkan Jawa Tengah Jadi Provinsi Termiskin se-Pulau Jawa, Ganjarist Kena Sentil: Auto Kesurupan Massal Deh!
Hal itu tercatat bahwa produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita, atau rata-rata pendapatan warga Jawa Tengah pada 2021, sebesar Rp38,67 juta per tahun. Atau Rp3,22 juta per bulan.
Angka tersebut adalah yang terendah se-Pulau Jawa, serta jauh di bawah pendapatan rata-rata per kapita nasional yang mencapai Rp62,24 juta per tahun. Atau setara Rp5,2 juta per bulan.
Terkait hal tersebut, ditanggapi oleh salah satu pengguna Twitter, dengan nama akun @aLy_Bima. Akun tersebut kerap menyinggung soal pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dianggap selalu menyanjung-nyanjungkan.
"Auto kesurupan massal buzzer ganjar klo baca berita ini," ungkap akun @aLy_Bima melalui akun Twitter pribadi miliknya, Sabtu (23/9).
Sementara itu, selain Provinsi Jawa Tengah, Provinsi dengan rata-rata pendapatan penduduk terendah ialah Daerah Istimewa Yogyakarta, sebesar Rp40,23 juta per tahun.
Kemudian, diikuti Jawa Barat Rp45,3 juta per tahun, Banten Rp55,21 juta per tahun, dan Jawa Timur Rp60,04 juta per tahun.
Kalau disandingkan secara nasional, maka PDRB per kapita kelima provinsi tersebut masih di bawah rata-rata pendapatan penduduk Indonesia.
DKI Jakarta, jika berdasarkan data BPS, rerata pendapatan warga Gubernur Anies Baswedan mencapai Rp274,71 juta per tahun. Capaian ini tertinggi di Pulau Jawa, sekaligus tertinggi secara nasional.
Perekonomian nasional menurut besaran PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp16,97 kuadriliun pada 2021. Jika diukur menurut besaran PDB atas dasar harga konstan (ADHK), angka tersebut tumbuh 3,69 persen pada 2021 dibanding tahun sebelumnya.[wartaekonomi]