KONTENISLAM.COM - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu menyoroti pernyataan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang menyebut kebocoran data adalah tanggung jawab bersama.
Said Didu tampak geram saat masyarakat yang menjadi korban harus ikut bertanggung jawab.
Hal itu disampaikan Said Didu lewat akun Twitter pribadinya, pada Kamis 8 September 2022.
"Lu yg digaji, lu yg dapat fasilitas, lu yg ada kewenangan, kenapa rakyat yg jadi korban ikut bertanggung jawab?," ujar Said Didu.
Sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menanggapi masalah kebocoran data yang kerap terjadi di Indonesia. BSSN menilai masalah keamanan data harus menjadi tanggung jawab bersama. Seperti layaknya keamanan di dunia nyata.
"Jadi kebocoran data saya analogikan kita punya polisi, TNI, tetapi kan keamanan itu juga bersifat semesta juga ada masing-masing," kata Kepala BSSN Hinsa Siburian di Kantor Pusbang SDM Sentul, Jawa Barat, Rabu (16/3) dikuip dari Merdeka.com.
Menurutnya, setiap masyarakat mesti membenahi diri terkait keamanan datanya. Punya tanggung jawab masing-masing agar data yang dimilikinya di dunia maya tetap aman.
"Misalnya kalau ada masalah pribadi, mabuk, dia kecelakaan apakah polisi yang harus disalahkan? Itu kan ada tanggung jawab pribadi masing-masing. Dan dalam hal ini BSSN sebenarnya kita lebih fokus menghadapi kalau ada serangan yang masif dan menyerang infrastruktur kritis nasional, kita lebih fokus ke sana," tuturnya.
Hinsa menyebut, diperlukan sosialisasi yang masif mengenai kesadaran keamanan data pribadi. Terkadang, karena masalah sepele saja seperti lupa password, masyarakat sudah panik dan menganggap datanya diretas.[wartaekonomi]