KONTENISLAM.COM - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menyoroti pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang meminta tambahan alokasi penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp7,88 triliun untuk perusahaan pelat merah pada 2023.
Hal tersebut ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu mengungkapkan bahwa tambahan modal itu bukan pertama kalinya diminta Erick Thohir.
Said Didu juga menyebut bahwa tambahan modal yang diminta Erick Thohir itu asalnya dari uang rakyat.
"Minta tambahan modal dari uang rakyat lagi. Lanjoooottttt," ucap Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya, Jumat (9/9).
Sementara itu, menurut Erick Thohir, BUMN butuh PMN untuk menyelesaikan proyek strategis nasional (PSN) dan keberlangsungan usaha perusahaan.
"Mohon kalau Komisi VI DPR berkenan membantu mendorong tambahan Rp7,88 triliun dari PMN atau dari investasi," ungkap Erick Thohir, dikutip dari Antara.
Kementerian BUMN mengusulkan PNM untuk 10 BUMN sebesar Rp67,82 triliun. Namun, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hanya menyetujui Rp41,31 triliun.
Dengan demikian, terdapat selisih lebih dari Rp20 triliun antara usulan Kementerian BUMN dengan alokasi di Nota Keuangan 2023.
Erick Thohir mencontohkan PT Hutama Karya (Persero) mengusulkan PMN sebesar Rp30,56 triliun untuk pembangunan Tol Trans Sumatera, tetapi Kemenkeu hanya menyetujui Rp28,9 triliun.
Kemudian, Defend ID mengusulkan PMN sebesar Rp3 triliun untuk pengembangan fasilitas dan kapasitas produksi radar, pesawat, kapal, dan amunisi baru. Namun, PMN yang disetujui hanya Rp1,75 triliun.
Lalu, PMN untuk Airnav hanya Rp660 miliar. Padahal, perusahaan mengusulkan PMN sebesar Rp790 miliar.
Selanjutnya, In Journey mengusulkan PMN sebesar Rp7,5 triliun untuk keperluan holding, IFG Rp6 triliun untuk kredit usaha rakyat (KUR), ID Food Rp2 triliun untuk ketahanan pangan, dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Rp4,1 triliun untuk pembiayaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Menurut Erick Thohir, pemerintah memiliki cadangan investasi sebesar Rp5,7 triliun yang bisa digunakan untuk menambah suntikan modal negara untuk enam BUMN tahun depan.
"Bila dimungkinkan, kalau nanti cadangan investasi itu bisa didapatkan sebesar Rp5,7 triliun. Kami berharap dari Komisi VI DPR tetap mendorong tambahan Rp7,88 triliun," tandas Erick Thohir.
Minta tambahan modal dari uang rakyat lagi.
Lanjoooottttt https://t.co/vDlfdAGk8Q
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) September 8, 2022
[wartaekonomi]