KONTENISLAM.COM - Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu menyoroti pernyataan Direktur Utama PT Pertamina (Presero), Nicke Widyawati terkait penjualan Pertamax.
Nicke mengungkapkan bahwa Pertamina menjual rugi BBM jenis Pertamax, yang saat ini dibandrol dengan harga Rp14.500 dari sebelumnya Rp12.500 per liter.
Harga keekonomian Pertamax seharusnya berkisar Rp17.000 per liter, selisihnya ditanggung Pertamina, berbeda dengan subsidi Pertalite dan Solar yang ditanggung pemerintah.
Melansir dari Detik, melalui keuntungan penjualan minyak di hulu ketika harga minyak mentah naik, Pertamina mampu menutupi kerugian dari penjualan Pertamax.
Said Didu mengungkapkan fakta menarik terkait subsidi Pertamax yang ditanggung oleh Pertamina, lantaran BBM jenis ini dinikmati oleh kalangan mampu.
"Fakta ini menarik: 1) Pertamax dijual rugi 2) Pertamax dikonsumsi mobil orang kaya 3) artinya @pertamina subsidi orang yg lebih kaya?" ungkapnya.
Hal ini memicu kesimpulan bahwa kalangan rumah tangga mampu disubsidi melalui Pertamina, karena menjual rugi BBM jenis Pertamax yang non subsidi.
"4) kerugian subsidi pertamax ditutupi dari subsidi pertalite dan solar? 5) berarti org kaya disubsidi lewat pertamina," pungkasnya yang dikutip dari Twitter @msaid_didu, Senin (12/9).
Fakta ini menarik :
1) Pertamax dijual rugi
2) Pertamax dikonsumsi mobil orang kaya
3) artinya @pertamina subsidi orang yg lebih kaya ?
4) kerugian subsidi pertamax ditutupi dari subsidi pertalite dan solar ?
5) berarti org kaya disubsidi lewat pertamina
https://t.co/BtyFGUut9V
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) September 11, 2022
[wartaekonomi]