KONTENISLAM.COM - Isu soal pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo berkembang ke arah dugaan uang panas untuk menutupi kasus kematian Brigadir J. Pada saat yang sama, muncul desakan agar KPK mengusut isu bagi-bagi uang tersebut.
Tim Advokat Penegak Hukum dan Keadilan (TAMPAK) sempat mendatangi KPK untuk melaporkan dugaan pemberian uang dari Ferdy Sambo ke staf LPSK.
Di lansir dari Metro, salah satunya uang suap Rp1 miliar yang coba Ferdy Sambo tawarkan kepada Bharada E agar mengaku sebagai pembunuh Brigadir J.
Ketua TAMPAK, Robert Keytimu mengatakan saat itu salah satu staf LPSK didatangi orang yang memberikan dua amplop coklat setebal 1 sentimeter. Ia menyebut, amplop tersebut merupakan titipan dari "bapak".
TAMPAK juga melaporkan dugaan janji pemberian uang Rp 2 miliar kepada tiga tersangka pembunuhan Brigadir J.
Mereka adalah mantan sopir istri Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer atau E; Brigadir Ricky Rizal atau RR; dan asisten rumah tangga, Kuat Maruf.
Sementara itu, kini tersangka utama kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau J, Ferdy Samdo, resmi dipecat dari institusi kepolisian usai permohonan banding sidang etik ditolak oleh Polri.
Penolakan itu menguatkan putusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) yang sebelumnya sudah dijatuhkan kepada Ferdy Sambo.
Penolakan banding hasil putusan sidang etik Ferdy Sambo itu dibacakan oleh Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto selaku Ketua Sidang Banding KKEP Ferdy Sambo.
"Memutuskan permohonan banding dari saudara Ferdy Sambo menolak pemohon banding. Kedua menguatkan putusan sidang KKEP," kata Agung dalam persidangan dikutip dari YouTube Polri TV, Senin (19/9).[wartaekonomi]
