KONTENISLAM.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD terkait penetapan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka korupsi memicu kondisi Papua memanas.
Rocky Gerung menyinggung bahwa penetapan KPK ini membuat pendukung Lukas Enembe melakukan demo, karena satu paket dengan upaya untuk meminta perhatian nasional.
Dia menjelaskan bahwa strategi istana memajukan Mahfud MD sebagai pemberi keterangan salah, lantaran akan membuat publik Internasional bertanya-tanya.
"Jadi begitu cara bacanya, jadi secara strategis keliru taruh pak Mahfud di situ, dan publik internasional akan bereaksi itu ada apa dibalik itu, persaingan itu demi apa."
"Papua yang ada di luar negeri juga anak-anak muda itu dengan cepat mengambil isu ini untuk dijadikan kampanye kemerdekaan Papua," tambahnya yang dikutip dari RGTV Channel, Kamis (22/9).
Rocky mengingatkan bahwa jika terjadi suatu kasus di Papua, maka isu tersebut akan dibuka secara terang-terangan, demi memperoleh perhatian tentang keadaan Papua.
"Itu hal yang udah standart lah begitu ada kasus di Papua, itu akan dibuka habis-habisan, sementara kasus mutilasi itu sampai sekarang kelihatannya mau diselesaikan dengan cara apa," ungkapnya.
Sementara itu, dalam upaya mengatasi kasus korupsi Lukas Enambe yang menyebabkan situasi Papua memanas, istana terlihat bingung melalui bahasa tubuh Mahfud MD.
"Jadi kebingungan istana untuk mengatasi Papua itu terbaca dari bahasa tubuh pak Mahfud kemarin, seolah-olah punya otoritas, tapi saya dapat kesan agak ragu," pungkasnya. [wartaekonomi]
