KONTENISLAM.COM - Aktivis sekaligus pegiat media sosial Nicho Silalahi menyoroti puluhan abang becak motor (Betor) tergabung dalam Aliansi Betor Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) di Jalan Yos Sudarso, Kota Medan pada Rabu (7/8).
Hal itu ditanggapi Nicho Silalahi melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Nicho Silalahi menyebut bahwa para tukang becak sudah mulai bergerak.
Nicho Silalahi mengatakan bahwa sudah saatnya menyatukan persepsi yang sama terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Tukang becak di Sumut udah bergerak ya, saatnya satukan seluruh elemen rakyat untuk bergerak serentak demi 'Turunkan Harga BBM Atau Turunkan Jokowi'," ujar Nicho Silalahi melalui akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (8/9).
Sementara itu, puluhan para pengendara becak motor itu berasal dari berbagai aliansi seperti Betor Sumut Tembung Sejahtera (BSTS), Perkumpulan Abang Becak Bersatu (PABB). Salah satu yang mereka tuntut yakni soal BBM bersubsidi untuk diturunkan kembali.
Dalam aksi tersebut, mereka menyampaikan beberapa tuntutan disampaikan yakni meminta untuk turunkan harga BBM sekarang juga.
Kedua turunkan harga-harga kebutuhan barang Pokok atau sembako dan harga-harga lainnya dan ketiga meminta menutup Pertamina tidak bisa mengendalikan harga BBM. Keempat, mereka meminta dan menuntut Pemerintah Pusat untuk menyetop pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) yang tidak prioritas bagi rakyat.
Kordinator aksi, BSTS, Suriyanto juga menegaskan bahwa seharusnya perusahaan BUMN dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyat bukan justru menambah penderitaan.
"Kami di depan Kantor Pertamina ini meminta bubarkan dan tutup saja Pertamina yang merupakan Perusahan BUMN yang seharusnya memberikan kesejahteraan dan kemakmuran buat rakyat, bukan memberikan kesengsaraan dan penderitaan," tutur Suriyanto.
Tukang becak di Sumut udah bergerak ya, saatnya satukan seluruh elemen rakyat untuk bergerak serentak demi "Turunkan Harga BBM Atau Turunkan Jokowi". https://t.co/pZ1MqVGrvJ
— Nicho Silalahi ( Aliansi Rakyat Menggugat ) (@Nicho_Silalahi) September 8, 2022
[wartaekonomi]