Lebih tepatnya, Bjorka muncul di tengah gelombang aksi massa demonstrasi akibat melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, menyampaikan persetujuan atas anggaran Badan Siber dan Sandri Negara (BSSN) sebesar Rp624 miliar.
Anggaran tersebut disetujui untuk mengantisipasi berbagai serangan siber seperti yang dilakukan Bjorka baru-baru ini.
Mantan sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu, menanggapi anggaran yang diajukan oleh BSSN.
Ia mengatakan bahwa pemerintah telah menyambar umpan dari Bjorka. “Umpan Bjorka langsung disambar,” ujar Didu melalui akun Twitter-nya pada Minggu (25/9).
Pemerintah sempat mengklaim telah menangkap sosok yang diduga Bjorka tetapi ternyata sosok itu bukan Bjorka yang sesungguhnya.
Namun, Bjorka melalui media sosialnya mengolok-olok pemerintah Indonesia yang belum juga berhasil menangkapnya. [wartaekonomi]
