KONTENISLAM.COM - Aktivis sekaligus pegiat media sosial Nicho Silalahi menyoroti hacker Bjorka yang kerap membocorkan dokumen penting milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tak hanya itu, sejumlah tokoh seperti Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Jhony G Plate dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga menjadi mangsanya.
Hal itu ditanggapi Nicho Silalahi melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Nicho Silalahi menyinggung soal Bjorka yang kerap membocorkan data pribadi pejabat tinggi.
Nicho Silalahi mengatakan bahwa jika Bjorka memang seorang hacker, seharusnya bisa melacak keberadaan buronan Harun Masiku.
"Kalau cuma bongkar data pribadi itu mah Cepu bukan hekel, kalau data pribadi maka di Bareskrim juga banyak kok data. Kalau hekel ya bongkar keberadaan Harun Masuki," ujar Nicho Silalahi melalui akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (13/9).
Lanjut, Nicho Silalahi juga menuturkan, selain soal Harun Masiku, Bjorka seharusnya bisa membongkar skandal soal data adanya kerjasama.
"Isi transaksi di buku merah, atau bongkar skandal seperti data kerjasama para bangsat yang merugikan bangsa ini," tandas Nicho Silalahi.
Sementara itu, Jokowi langsung membentuk tim khusus menyusul sejumlah serangan siber dari hacker Bjorka ke instansi pemerintahan.
Pembentukan tim dilakukan setelah pemerintah menggelar rapat di Istana Kepresidenan Jakarta. Tim itu akan menindaklanjuti serangan-serangan siber yang diterima beberapa waktu terakhir.
Menkominfo Jhonny G Plate menegaskan bahwa hal itu merupakan bentuk tanggapan untuk tetap adanya penjagaan terhadap data sekaligus menjaga kepercayaan publik.
"Perlu ada emergency response team terkait untuk menjaga data, tata kelola data, yang baik di Indonesia dan untuk menjaga kepercayaan publik," ungkap Jhonny Plate.
Kalau cuma bongkar data pribadi itu mah Cepu bukan hekel, kalau data pribadi maka di Bareskrim juga banyak kok data. Kalau hekel ya bongkar keberadaan Harun Masuki, isi transaksi di buku merah, atau bongkar skandal seperti data kerjasama para bangsat yang merugikan bangsa ini.
????
— Nicho Silalahi ( Aliansi Rakyat Menggugat ) (@Nicho_Silalahi) September 12, 2022
[wartaekonomi]