KONTENISLAM.COM - Pengacara Hotman Paris Hutapea membuat pengakuan bahwa dirinya sempat ingin menerima tawaran untuk menjadi pengacara tersangka kasus pembunuhan Brigadir J yakni Ferdy Sambo.
Hotman Paris juga membeberkan alasan mengapa dia sempat tertarik untuk mengambil tawaran yang diberikan Ferdy Sambo itu.
Menurutnya ada satu hal 'istimewa' yang ditemukan Hotman Paris dan itu membuatnya tertarik menelusuri kasus tersebut.
Bahkan Hotman Paris menyebut suatu hal yang ia temukan ini belum tentu bisa diketahui langsung oleh sekelas profesor doktor hukum sekalipun.
"Kenapa saya waktu itu sempat tertarik untuk menerima tawaran jadi pengacara Sambo? Ada satu yang saya temukan, yang profesor doktor hukum pun belum tentu tahu ini," ucap Hotman Paris, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV OFFICIAL pada Kamis, 8 September 2022.
"Karena ini adalah keahlian seorang pengacara. Saya itu punya keahlian bisa melihat jarum kecil di dalam (tumpukan) jerami dalam pengalaman 36 tahun," sambungnya.
Pengacara berusia 62 tahun itu mengaku mendapat informasi khusus dari saksi-saksi kunci, dalma hal ini ajudan Ferdy Sambo terkait kejadian di rumah pribadi Putri Candrawathi.
Pada saat itu, Hotman Paris mendengar informasi bahwa Ferdy Sambo menangis di hadapan istrinya di jalan Saguling, Duren Tiga Jakarta Selatan.
"Ada satu hal yang saya dengar dan memang saya sudah bicara dengan timnya, bahwa nobody know about it, nggak perduli orang, tapi saksi kunci yaitu ajudan-ajudan memberikan kesaksian katanya ya, kalau soal benar nanti dipersidangan ya," ujar Hotman.
"Bahwa setelah Ibu PC pulang dari Magelang, ceritalah apa yang dialami ke suaminya di rumah pribadi, di Saguling. At the time, seorang jenderal menangis, why? why? Kalau itu Satgas terkait narkoba nggak mungkin menangis kan?," tambahnya.
Hotman Paris bertanya-tanya, kenapa bisa seorang jenderal sampai bisa menangis seperti itu.
Apakah kasus ini benar-benar pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau bukan, disebutnya akan dibuktikan pada saat persidangan.
Meski demikian Hotman Paris mengira pasti ada sesuatu hal yang belum terungkap terjadi pada saat Sambo menangis.
"Oke, orang ngga ada yang perudli soal kalimat menangis itu, tapi bagi seorang Hotman Paris, whop..." tukas Hotman.
"Jadi intinya begini, soal terjadi atau tidak itu hal lain, tapi saat dia (Sambo) menangis tentu ada sesuatu lah yang menyentuh terhadap istrinya dan tidak lama setelah itu terjadilah penembakan, artinya apa? Karena Sambo itu sudah mengakui bahwa dia memerintahkan penembakan, berarti sudah hampir pasti kena pembunuhan biasa pasal 338, tapi dari mulai dia emosi sampai kepada pembunuhan pertanyaan apakah itu pembunuhan berencana? Itu nanti akan dipakai oleh tim kuasa hukum untuk bukti bahwa itu sebagai alasan bahwa itu pembunuhan spontan," tuturnya menambahkan.
Terakhir sebagai penutup Hotman Paris mengingatkan kepada masyarakat bahwa dirinya sama sekali tidak memihak Ferdy Sambo.
"Dan sekali lagi ingatkan kepada masyarakat bahwa saya tidak memihak, tapi katanya adalah kesaksian di Berita Acara Pemeriksaan (BAP)." tutupnya. [disway]