Pengamat China: Presiden Xi Jinping Berpotensi Akan Dijungkalkan


KONTENISLAM.COM - Pengamat China, Roger Garside, percaya Presiden Xi berpotensi dicopot dari jabatannya dalam skenario "kudeta" yang dilakukan oleh komplotan pro-demokrasi.

 

Selama ini, Xi Jinping selalu dinilai sebagai sosok kuat dan dilihat secara luas sebagai pemimpin yang paling berkuasa di China sejak kepemimpinan Ketua Mao. 

 

Namun, mantan diplomat Roger Garside memprediksi, isu kudeta yang akan dilakukan oleh saingannya di Partai Komunis China, berpotensi melengserkan Xi dari kursinya.

 

"Kediktatoran totaliter ini secara lahiriah kuat tetapi lemah di dalam," ujar Roger Garside, dikutip dari DW News. 

 

"Hal itu perlu dilakukan untuk membantu oposisi internal rezim totaliter Xi Jinping".

 

Roger Garside menyinggung soal ancaman utama bagi Presiden Xi Jinping adalah orang yang berada dalam jajaran teratas Partai Komunis.

 

Roger Garside yakin momen China membebaskan diri akan terjadi. 

 

"Tapi dengan kekuatan eksternal yang bekerja juga. AS dan sekutunya harus mengadopsi strategi yang lebih agresif terhadap China," kata Roger.

 

Untuk pertama kalinya baru-baru ini, Presiden Xi mendapatkan protes keras dari orangtua siswa. 

 

Para orangtua menilai buku pelajaran sekolah yang menyingung soal propaganda pro-pemerintahan seperti gaya Korea Utara.

 

Propaganda yang dilakukan Presiden Xi dinilai mulai seperti diktaktor China Mao Zedong dan sangat mengganggu: "Kami tidak ingin anak saya yang berusia 10 tahun menjadi sasaran omong kosong semacam ini".

 

Kongres Partai Berkuasa di China pada 16 Oktober

 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kondisi politik di internal pemerintahan Presiden Xi Jinping dikabarkan sedang memanas. 

 

Partai Komunis China yang berkuasa akan memulai Kongres Partai ke-20 pada 16 Oktober mendatang. 

 

Dalam pertemuan sangat penting itu, Presiden Xi Jinping dalam kondisi dua pilihan, dilantik kembali sebagai presiden untuk masa jabatan ketiga kalinya atau bakal terjungkal.

 

Dikutip dari AFP, kongres itu akan dihadiri sekitar 2.300 delegasi Partai Komunis dari seluruh negeri di Beijing. 

 

Dalam perhelatan tersebut juga akan memilih anggota Komite Sentral partai yang berjumlah sekitar 200 anggota.

 

Mulai 9 Oktober mendatang, pertemuan Komite Sentral akan mulai berlangsung di Beijing. 

 

Komite Sentral kemudian akan memilih 25 orang Politbiro dan Komite Tetapnya yang sangat kuat, merupakan badan kepemimpinan tertinggi dan puncak kekuasaan China, yang saat ini terdiri dari 7 orang.

 

Pemungutan suara sebagian besar merupakan formalitas, di mana urutan kekuasaan Politbiro dan Komite Tetapnya kemungkinan telah diputuskan jauh sebelumnya.

 

Laporan media pemerintah China Central Television (CCTV) mewartakan, kongres itu digelar saat Presiden Xi Jinping menghadapi tantangan politik yang signifikan, termasuk ekonomi yang sedang sakit, hubungan yang memburuk dengan Amerika Serikat (AS) dan kebijakan ketat nol-Covid.

 

Presiden Xi juga menghadapi kritik keras hak asasi manusia (HAM) dari komunitas internasional atas kebijakan represif di wilayah barat laut Xinjiang, di mana sekitar satu juta Muslim Uyghur ditahan dan mendapatkan tindakan keras yang seolah-olah menargetkan terorisme.

 

Sementara masa jabatannya selama satu dekade telah melihat tindakan keras terhadap korupsi di dalam partai, yang menurut para analis berfungsi untuk menjatuhkan saingan politiknya, serta penghancuran gerakan demokrasi di Hong Kong dan penguncian ketat berbagai kota atas nama pembatasan virus corona.

 

Namun, sebagian para Analis memperkirakan bahwa pada kongres pada Oktober mendatang, Presiden Xi akan berusaha untuk mempersingkat nama filosofi politik resminya dalam konstitusi partai menjadi "Pemikiran Xi Jinping", yang membuatnya setara dengan Mao Zedong, pendiri negara China.

 

"Walau menghadapi tantangan politik yang siginifikan, Presiden Xi kemungkinan akan diperpanjang ke periode ketiga yang menjadi pemimpin paling kuat di Negeri Tirai Bambu dalam beberapa dekade terakhir. Kongres, yang diadakan setiap lima tahun, akan menjadi konferensi yang sangat penting," demikian dilaporkan media pemerintah China Central Television (CCTV), Sabtu (24/8/2022). [tribunnews]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close