KONTENISLAM.COM - Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan kegagalan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Bulan September selalu mengingatkan masayarakat Indonesia terhadap pelanggaran HAM berat, yaitu pembantaian tahun 1965-1966 atau peristiwa 65 dan Gerakan 30 September (G30S/PKI).
"Selalu setiap September kita dag dig dug, karena ingat kembali beberapa peristiwa di masa lalu, yang sebetulnya adalah ideologi-ideologi perang dingin waktu itu."
"Kemudian masuk ke Indonesia, lalu berubah jadi peristiwa yang kemudian dicatat sejarah sebagai pelaku manusia," ungkap Rocky yang dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (28/9).
Terkait hal ini, Rocky Gerung menilai bahwa terjadi kegagalan di pemerintahan Jokowi yang berhubungan dengan pelanggaran HAM, salah satunya mengkaji peristiwa.
"Sekarang kita ikuti lagi ritme yang sama, bahwa upaya hak asasi manusia beberapa hal, termasuk kegagalan pemerintah Jokowi untuk meneliti ulang."
"Dan memutuskan status dari peristiwa-peristiwa besar yang berhubungan dengan pelanggaran HAM itu, 65, macam-macam sampai soal reformasi," lanjutnya.
Sekedar informasi, peristiwa 65 merupakan kejadian pembantaian kepada orang-orang yang dianggap sebagai komunis, usai kegagalan kudeta G30S/PKI. [wartaekonomi]