Praktisi Colek Kapolri: 'Konsorsium 303' Apa Kabarnya Nih Mulai Dingin Aja!

Praktisi Colek Kapolri: 'Konsorsium 303' Apa Kabarnya Nih Mulai Dingin Aja! 

KONTENISLAM.COM - Hingga kini belum ada kabar lebih lanjut terkait penyelidikan 'Konsorsium 303' yang sempat didengungkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri Listyo harus diingatkan kembali agar tak lupa dengan janjinya untuk menuntaskan polemik 'Konsorsium 303' sejalan dengan tagline-nya Presisi.

“Colek Kapolri dong, tanya apa kabar itu Konsorsium 303. Diem-diem bae, mulai dingin aja nih,” cetus Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie kepada Disway.id, Jumat 16 September 2022.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat rapat kerja dengan Komisi III DPR pada Rabu, 24 Agustus 2022 lalu, menegaskan selama dirinya menjadi Kapolri, perjudian tidak boleh ada.

Dia berkomitmen akan menyelidiki dugaan Konsorsium 303 yang disinyalir dikomandani Ferdy Sambo.

“Nah kita tunggu nih komitmen Pak Kapolri. Pokoknya sip dah kapolri sekarang. Tapi jangan sampai ngilang begitu aja dong. Kalau gak diingetin nanti sampai selesai jadi Kapolri gak tuntas. Ujung-ujungnya kena prank lagi kita,” imbuhnya.

Skema atau grafik Kaisar Sambo pun disinggung oleh sejumlah anggota Komisi III DPR yang hadir dalam rapat membahas kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tersebut.

Dalam grafik yang beredar luas di media itu dengan gamblang menunjukkan peran Ferdy Sambo dan sejumlah anggota Polri lainnya.

Mereka disebut-sebut membekingi mafia judi online serta memetik keuntungan dari bisnis gelap itu. Saat itu Kapolri menegaskan pihaknya akan mendalami grafik-grafik tersebut.

Tidak hanya itu. Kapolri berjanji bakal menindak tegas anggota Polri yang terlibat dalam bisnis gelap.

“Terkait masalah konsorsium Kaisar Sambo dan chart (bagan) yang lain, kami sedang melakukan pendalaman. Kalau nanti saya dapati masih ada yang main-main, pasti saya copot. Itu merupakan komitmen bahwa di zaman saya judi tidak ada,” tegas Kapolri Listyo Sigit.

Namun, hingga kini belum ada kabar lebih lanjut terkait penyelidikan konsorsium 303. Sejumlah anggota Polri yang namanya tercantum dalam bagan tersebut juga belum diperiksa.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan grafik Konsorsium 303 itu masih didalami oleh Direktorat Siber Polri.

“Masih dilakukan pendalaman oleh Dit Siber,” ucap Dedi di Jakarta, Kamis, 1 September 2022.

Satgassus Merah Putih, kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Nurul Azizah, telah dibubarkan berdasarkan Sprin Nomor: Sprin/2093/VIII/HUK.6.6/2022 yang diteken Kapolri Sigit pada 11 Agustus 2022 lalu.

Menanggapi langkah polisi mengusut konsorsium 303, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, pesimistis Polri dapat mengungkap Kaisar Sambo hingga tuntas. Alasannya Polri belum menangkap bandar judi.

“Selama belum melakukan upaya pemeriksaan atau secara serius menggandeng institusi lain menelusuri Konsorsium 303. Padahal, apabila Kapolri serius bakal mendalami dan melakukan penindakan berbasis follow the money, tentu membutuhkan kerja sama dengan KPK,” tutur Sugeng.

Seperti diberitakan, anggota komisi III DPR RI, Mulfachri Harahap mengkritik keras Satuan Tugas Khusus (Satgassus) di lingkungan kepolisian.

Menurutnya, tidak ada urgensi Polri membentuk Satgassus. Sebab Polri sudah memiliki seluruh struktur dan organ yang lengkap.

“Karena semua organ dan struktur yang ada di Polri sudah menyerap semua tupoksi yang ada di kepolisian. Soal narkoba ada. Soal teroris ada. Struktur dan organnya ada. Jadi untuk apa Satgassus itu,” tegas Mulfachri Harahap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di ruang Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 24 Agustus 2022 lalu.

Satgassus, lanjutnya, didirikan untuk operasi-operasi yang tidak bisa dimintai pertanggungjawabannya kepada Polri sebagai institusi.

“Ini (Satgassus, Red) organisasi gelap. Pendanaannya tidak jelas. Jadi tidak bisa diaudit. Satgassus ini barang nggak jelas. Selain itu tidak ada lagi,” imbuh Mulfachri Harahap.

Dia mengatakan adanya Satgassus juga menimbulkan kecemburuan di antara anggota Polri. Karena tidak semua polisi bisa masuk Satgassus.

“Pada kenyataannya Satgassus ini hanya melahirkan kelompok elit. Darah biru. Ini saya mewakili perasaan sebagian besar anggota kepolisian yang tidak menikmati kemewahan seperti yang dinikmati anggota Satgassus,” jelasnya.

Anggota Satgassus, kata Mulfachri Harahap, dapat menikmati promosi di tempat-tempat yang bagus dan kemudahan sekolah. Selain itu, bisa mendapatkan akses langsung ke elit di kepolisian.

Dia menyatakan pembubaran Satgassus beberapa waktu lalu merupakan langkah yang sangat tepat.

“Bahkan beberapa di antara mereka menikmati imunitas atas pelanggaran profesi yang dilakukan. Mempertahankan Satgassus sama artinya memelihara kebobrokan di dalam tubuh Polri,” terangnya.

Mulfachri Harahap juga menyoroti adanya dukungan logistik untuk operasi Satgassus di luar APBN.

“Karena kerap kita mendengar bahwa dukungan logistik dari bandar-bandar judi ini diperlukan untuk mendukung operasi khusus yang dilakukan oleh kepolisian. Ini nggak boleh terjadi lagi,” imbuhnya.

Negara, jelas Mulfachri Harahap, akan memberikan dukungan untuk semua tupoksi polisi.

Dia menambahkan semua kegiatan yang dilakukan polisi harus akuntabel. Baik dari pendanaan dan bisa dipertanggungjawaban kegiatannya.

“Negara masih mampu membiayai semua kegiatan polisi. Jadi tidak perlu operasi-operasi khusus yang dapat bantuan logistik di luar yang telah disiapkan APBN. Mungkin teman-teman ini tahu. Tapi takut untuk menyampaikannya,” jelas Mulfachri Harahap.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo secara resmi membubarkan satuan tugas khusus (Satgassus) merah putih di dalam institusi Polri.

“Kapolri sudah menghentikan kegiatan dari Satgasus Polri, sudah tidak ada lagi Satgassus Polri,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mako Brimob, Depok, Kamis 11 Agustus 2022 lalu.

Dedi menegaskan pembubaran jabatan non struktural itu karena dianggap tidak diperlukan lagi.

Satgassus merah putih terakhir dipimpin oleh Irjen Ferdy Sambo, sebelum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tewasnya Brigadir J.

Satgassus merah putih pertama kali dibentuk pada 2019 oleh Kapolri saat itu Jenderal Tito Karnavian. Pembentukannya melalui surat perintah (sprin) nomor Sprin/681/III/HUK.6.6/2019 tertanggal 6 Maret 2019.

Satuan tugas itu memiliki beberapa fungsi di antaranya melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana yang menjadi atensi pimpinan di wilayah Indonesia dan luar negeri.

Selain itu, Satgassus juga bertugas menangani upaya hukum pada perkara psikotropika, narkotika, tindak pidana korupsi, pencucian uang dan ITE.

Irjen Ferdy Sambo tercatat pertama kali menjabat sebagai Kasatgassus Merah Putih pada 20 Mei 2020, lewat Sprin/1246/V/HUK.6.6/2020.

Saat itu Sambo masih mengisi posisi sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

Posisi Sambo sebagai Kasatgassus Merah Putih kemudian kembali diperpanjang hingga akhir 2022. Dia memimpin 369 personel polisi.

Keputusan itu tertuang melalui Sprin/1583/VII/HUK.6.6./2022. Surat tersebut berlaku mulai 1 Juli 2022 hingga 31 Desember 2022.

Sumber: disway

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close