KONTENISLAM.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun menyebutkan Anies Baswedan tak sebodoh itu untuk memerintahkan Lurah di wilayahnya untuk meminta sumbangan atau pungutan liar.
Hal ini diungkapan Refly untuk menyoroti aksi Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana yang menyebut ada oknum lurah yang meminta sumbangan atas perintah Anies.
Namun, Refly menyebut bahwa Anies tak sebodoh itu memerintahkan untuk melakukan pungutan-pungutan.
"Mungkin salah menerima instruksi ya, atau disuruh mengumpulkan sumbangan tapi kemduain karena dibebani target, tiba-tiba tidak kireatif dan caranya salah," ucapnya dikutip dari Channel YouTube Refly Harun Official, Jumat (23/9/2022).
Namun, Advokat ini menyebut kembali bahwa Anies tak sebodoh itu kemudian meminta punguntan.
"Dia (Anies-red) tak sebodoh itu, juga Ganjar tidak sebodoh itu, juda Ridwan Kamil tak sebodoh itu kecuali itu bagian dari rantai korupsi," bebernya.
Ia melanjutkan bahwa itu bisa menjadi pungutan liar apa bila itu menjadi fundraising kepala daerah.
"Tapi kalau misalnya sumbangan untuk hal-hal yang katakanlah sifatnya sosial, itu akuntabel dan nggak bisa juga jadi jangan apa-apa dikatakn buruk ya," imbunnya.
Refly pun menyebut selalu menarik antara PSI dengan Anies.
"Selalu menarik ya antara PSI, Partai Seputaran Ibukota, eh bukan ya, Partai Solidaritas Indonesia dengan Anies Baswedan ya," kata dia.
Advokat ini juga menyebut lagi-lagi PSI membuat sebuat tanda negatif terkait investigasi yang lagi-lagi memojokan Anies Baswedan.
"Tapi kita jangan skeptis dulu, karena kita butuh orang-orang kritis, orang-orang yg critical thinking dan critical action terutama bagi pejabat publik siapapun itu, jadi kadang apa yang dilakukan PSI tidak salah juga," tandasnya.[wartaekonomi]
