KONTENISLAM.COM - Ekonom senior Rizal Ramli mengaku kaget dengan pejabat pemerintah di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) banyak yang mempermainkan angka.
Hal itu berkaitan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diklaim bertujuan untuk menyelematkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Sebagai ekonom senior bersama ekonom-ekonom senior lainnya menganggap angka merupakan barang yang suci layaknya barang bukti di pengadilan.
“Kita itu nganggap angka barang suci, kaya di pengadilan barang bukti,” ujar Rizal di kanal YouTube Karni Ilyas Club yang tayang pada Rabu (7/9).
Pakar ekonomi ini lantas menyoroti banyak pejabat bahkan termasuk menteri ekonomi yang tidak konsisten dengan datanya.
“Saya kaget kok baru nih dalam sejarah ekonomi Indonesia banyak pejabat termasuk menteri-menteri ekonomi yang harusnya menganggap angka itu barang suci itu angkanya berubah-ubah,” ujar Rizal.
Sebagai salah satu contohnya yaitu angka subsidi BBM yang diklaim mencapai Rp502 triliun tetapi sebenarnya jumlahnya tidak sebesar itu.
Pemerintah resmi menaikkan harga BBM pada 3 September lalu dan menyebabkan aksi demo di sejumlah daerah di Indonesia.[wartaekonomi]