Sebut Indonesia Butuh SDM Bekualitas dan Berintegritas, Jokowi Dikuliti: Tapi Faktanya...
Saat memberikan sambutan daring di pembukaan kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Jokowi menyoroti tentang Sumber Daya Manusia (SDM).
"Kita butuh SDM yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan, tetapi juga berintegritas, bekerja keras, bergotong-royong, berlandaskan Pancasila," ucapnya yang dikutip dari Berita Satu.
Selain itu, Jokowi mengungkapkan bahwa kerja sama antara lintas agama merupakan kekuatan negara yang membuat masyarakat dunia kagum dengan Indonesia.
"Gotong royong lintas agama yang berbeda adalah kekuatan negara kita Indonesia yang dikagumi masyarakat dunia. Itulah pilar utama bagi bangsa Indonesia, pilar utama bagi kemanusiaan yang adil dan beradab," ujarnya.
Terkait pernyataan Jokowi tentang kebutuhan SDM di Indonesia, Said Didu mengungkapkan fakta di lapangan, bahwa yang dipilih malah orang dengan kriteria sebaliknya.
"Tapi faktanya yg direkrut adalah penjilat dan yg dipelihara adalah pemaki," bebernya yang dikutip dari Twitter @msaid_didu, Senin (26/9).
Salah satu warga Twiter menyebut bahwa semua masyarakat tentu mengerti dengan tabiat presiden, bahwa apa yang diucapkannya biasanya berbeda dengan kenyataan.
"Omong sama kelakuan kan biasa beda dan bertolak belakang..., Kan udah ngerti lah..." cuit akun Twitter @oyk****. [wartaekonomi]