KONTENISLAM.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyoroti pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik untuk membayar utang negara.
Hal ini ia sampaikan di akut Twitter pribadinya, dikutip Sabtu (10/9/2022).
Ia juga menyebut 44,86 persen penerimaan negara digunakan untuk membayar utang.
Said Didu juga berterima kasih kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani yang telah mengakui bahwa BBM dinaikkan untuk bayar utang.
“Terima kasih atas kejujuran Ibu Menteri. Rakyat harus paham bhw saat ini BBM dinaikkan krn harus bayar utang,” ujarnya.
“Nih data besarnya beban pembayaran utang yg makin membebani APBN. Thn 2021 sdh 44% penerimaan negara utk bayar utang,” tambahnya.
Dalam data laporan keuangan pemerintah pusat per 2021 yang dibagikan, cicilan pokok utang 558,88 persen. Bunga utang 343,49 persen, pembayaran beban utang 902,37 persen, pendapatan negara 2011,35 persen dan beban atas pendapatan 44,86 persen.[wartaekonomi]