Jokowi mengungkapkan ini saat melakukan sambutan daring dalam pembukaan kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Sabtu (24/9/2022).
"Kita butuh SDM yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan, tetapi juga berintegritas, bekerja keras, bergotong-royong, berlandaskan Pancasila," ucapnya yang dikutip dari Berita Satu.
Presiden mengatakan bahwa Indonesia mempunyai pilar utama yang menjadi kekaguman masyarakat global, yaitu gotong royong antar lintas agama yang berbeda.
"Gotong royong lintas agama yang berbeda adalah kekuatan negara kita Indonesia yang dikagumi masyarakat dunia. Itulah pilar utama bagi bangsa Indonesia, pilar utama bagi kemanusiaan yang adil dan beradab," ungkapnya.
Sulaiman Ricardo Marbun, salah satu warga Twitter menyebutkan kelemahan Jokowi terkait pernyataanya soal SDM berkualitas dan berintegritas bagi tanah air.
"Selain itu Indonesia juga butuh Pemimpin yang Visioner dan Kredibel dan itu tidak pak @jokowi miliki," bebernya yang dikutip dari Twitter @SulaimanMarbun, Senin (26/9).
"Tanpa pemimpin yang visioner dan kredibel, SDM berkualitas dan Berintegritas hanya sebagai alat Penguasa mengeruk Sumber Daya yang lain," pungkasnya.[wartaekonomi]
