Ternyata Oh Ternyata.. Harga BBM Naik Tapi APBN Surplus Rp106 Triliun, Pengamat: Kok Dikibuli, Ya Terjengkang Sendiri! - KONTEN ISLAM

Ternyata Oh Ternyata.. Harga BBM Naik Tapi APBN Surplus Rp106 Triliun, Pengamat: Kok Dikibuli, Ya Terjengkang Sendiri!

Ternyata Oh Ternyata.. Harga BBM Naik Tapi APBN Surplus Rp106 Triliun, Pengamat: Kok Dikibuli, Ya Terjengkang Sendiri!

KONTENISLAM.COM - Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menyoroti Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan yang menyatakan soal Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) mengalami surplus sebanyak Rp106 triliun per akhir Juli 2022.

Hal tersebut ditanggapi Gigin Praginanto melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Gigin Praginanto menyinggung soal pernyataan Anthony yang seakan memunculkan fakta baru.

 

"Antony kok dikibuli, ya terjengkang sendiri," ungkap Gigin Praginanto melalui akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (27/9).


Sementara itu, Anthony Budiawan seraya membernarkan pernyataan Rizal Ramli tentang kekeliruan pemerintah menaikkan harga BBM.


Hal itu diungkapkan Anthony Budiawan melalui akun Twitter pribadi miliknya.


"Benar, tidak ada alasan harga BBM naik. Penerimaan negara Jan-Jul 2022 naik Rp519 triliun dibandingkan Jan-Jul 2021, APBN surplus Rp106 triliun per akhir Juli 2022," ujar Anthony Budiawan.


Menurut pengamatan Anthony Budiawan, harga minyak mentah sedang turun, saat ini sekitar $78 per barel. Tidak benar, lanjutnya, APBN jebol.


Adapun Begawan Ekonomi, Rizal Ramli memastikan kenaikan harga BBM, akan mendorong kenaikan harga lain-lain. Makanan, transportasi, dan sebagainya.


"Apalagi ini kenaikannya relatif tinggi. Hampir 30 persen. Iya kan? Yang kedua, apa memang perlu? Itu pertanyaan penting. Ternyata gak perlu, karena harga minyak mentah dunia sudah turun," ujar Rizal Ramli, dikutip dari Channel Youtube Kedai Pena.


Pemerintah Jokowi, menurut Rizal tahun ini harus nyicil pokok utang 400 triliun. Bunganya 405 triliun. Jadi total 805 triliun. Nilai utang tersebut jika ditilik, sepertiga dari APBN.

 

"Nah, dia gak punya uang. Karena buat bayar bunganya dia mesti utang lagi. Itulah sebetulnya alasan utamanya. Karena jor-joran utang dengan bunga tinggi, 6,5 persen. Negara Thailand Filiphina, maupun Vietnam kalau minjam itu paling 3 persen," ungkapnya.


"Jadi persis, alasan utamanya karena pemerintah Indonesia sudah terperangkap sama Pinjol Internasional. Kan gitu, pinjol bunganya tinggi, makin lama makin gak mampu bayar. Akhirnya harus jual ini, meski potong itu. Jadi, pemerintah Jokowi terperangkap Pinjol Internasional," tandasnya. [wartaekonomi]

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam | Ikuti Kami di Facebook: Berita Indonesia | Flow Twitter Kami: @kontenislam_com

Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close