KONTENISLAM.COM - Terungkap Daftar penumpang jet pribadi bareng Brigjen Hendra Kurniawan ke rumah Brigadir J akhirnya terungkap.
Ternyata tak hanya Brigjen Hendra Kurniawan, ada beberapa polisi lain yang juga ikut naik jet pribadi saat datang ke rumah orangtua Brigadir J.
Sosok tersebut kini juga telah dipecat secara tidak hormat lantaran terlibat dalam skenario jahat Ferdy Sambo.
Diketahui, Brigjen Hendra Kurniawan yang saat itu bawahan Ferdy Sambo terbang ke rumah Brigadir J di Sungai Bahar, Muaro Jambi, pada Senin (11/8/2022) atau beberapa jam usai Yosua Hutabarat dimakamkan.
Sikap Brigjen Hendra Kurniawan saat datang ke rumah Brigadir J membuat keluarga almarhum tak simpatik.
Pasalnya, Brigjen Hendra Kurniawan dan rombongan melarang kedatagannya direkam.
Brigjen Hendra Kurniawan juga tak melepas sepatu kala masuk ke rumah orangtua Brigadir J.
Brigjen Hendra Kurniawan menyampaikan kepada keluarga soal penyebab kematian Brigadir J versi skenario Ferdy Sambo.
Di kasus kematian Brigadir J, Brigjen Hendra Kurniawan sudah berstatus tersangka Obstruction of Justice.
Yang juga jadi sorotan belakangan ini dari Brigjen Hendra Kurniawan yakni soal dugaan dia menggunakan jet pribadi.
Dugaan itu awalnya diungkapkan oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso.
"Hendra Kurniawan dan rombongan berangkat ke Jambi menggunakan private jet jenis bomber 900 xp dengan register penerbangan T7 yang teregister di San Marino," ucap Sugeng dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (21/9/2022).
Sugeng Teguh Santoso menduga jika penggunaan jet pribadi oleh Brigjen Hendra Kurniawan dan timnya itu dibiayai oleh pengusaha yang memiliki usaha sampingan bandar judi online.
"Diduga pemakaian pesawat ini ada korelasinya dengan bandar judi 303, yang menjadi perhatian publik saat ini," kata Sugeng.
Manifest Penumpang di Jet Pribadi Bersama Brigjen Hendra Kurniawan
Usai dugaan penggunaan jet pribadi oleh Brigjen Hendra Kurniawan viral, kini diketahui daftar penumpang yang menaiki jet pribadi ke rumah Brigadir J.
Hal itu diungkap dari hasil penelusuran jurnalis Kompas TV, Aiman Witjaksono.
Dalam salinan daftar penumpang itu, dituliskan jet pribadi yang dinaiki Brigjen Hendra Kurniawan yakni dioperasikan Asian Corporate Aviation Management.
Total ada tiga kru pesawat dan delapan penumpang dalam jet pribadi itu termasuk Brigadir Hendra Kurniawan.
Untuk kru pesawat jet pribadi itu tertulis nama PIC Gde Bhaskara, Jack Forrest dan Tri Apriani.
Sedangkan untuk di data manifes penumpang tertulis nama Hendra Kurniawan di posisi teratas.
Diikuti oleh Rifaizal Samual berpangkat AKP yang saat itu menjabat Kanit I Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
Kemudian Sigid Mukti Hanggono berpangkat Briptu selaku Banit Den A Ropaminal Divpopam Polri yang telah disanksi demosi satu tahun.
Ada juga Agus Nurpatria berpangkat Kombes yang kala itu menjabat Kaden A Biropaminal Divisi Propam Polri yang telah dipecat.
Kemudian Susianto Haris diduga Kombes, I Putu Edy Githa berpangkat Briptu, Mika Meisalim berpangkat Briptu, Fernanda Riko Pratama Saputra berpangkat Bripda.
Para nama-nama itu memang disebutkan oleh Brigjen Hendra Kurniawan dalam BAP miliknya.
Dalam BAP itu, Hendra mengatakan bahwa dirinya bersama dengan Kombes Agus Nurpatria, Briptu Putu dan Briptu Mika pergi bersama menggunakan satu mobil ke Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta.
"Sampai di bandara kami langsung menuju ke pesawat private jet," ujar Brigjen Hendra Kurniawan dalam BAP.
"Saat itu yang berangkat ke Jambi yaitu saya, Kombes Santo, Kombes Agus Nurpatria, AKP Rifaizal Samual, Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu, dan Briptu Mika," imbuh dia.
Misteri Uang Sewa Jet Pribadi?
Dalam postingannya, Aiman mempertanyakan darimana uang yang digunakan Brigjen Hendra Kurniawan bersama timnya untuk disewa ke rumah Briadir J.
Aiman menuturkan, paling cepat Brigjen Hendra Kurniawan dan tim menyewa jet pribadi itu kala ke rumah Brigadir J selama tujuh jam.
Rinciannya, dua jam selama penerbangan pergi pulang, kemudian empat jam perjalanan pergi pulag dari Bandara Jambi ke rumah duka Brigadir J di Muaro Jambi, dan satu jam berada di rumah duka.
"Jika biaya sewa jet tersebut mencapai Rp50 juta per jam, setidaknya butuh ratusan juta rupiah untuk perjalanan pulang pergi," kata Aiman yang akan membahas hal ini di program AIMAN Kompas TV hari ini, Senin (26/9/2022) pukul 20.30 WIB. [Tribun]
