Seorang warganet yang sebelumnya mengkritik produk dari Es The Indonesia yang diberi nama Chizu Red Velvet, meminta maaf.
Permintaan maaf tersebut dilontarkan oleh warganet bernama Gandhi dengan akun @Ghandoyyy usai disomasi oleh pihak Es Teh Indonesia.
Gandhi mengakui kesalahannya karena telah memberikan review buruk terhadap produk Chizu Red Velvet yang menyebabkan kerugian perusahaan.
Di tengah viralnya kasus tersebut, Dokter psikiater Jiemi Ardian mengatakan bahwa minuman manis sebenarnya tidak membuat perasaan lebih baik.
“Ngomongin minum yang manis-manis, sebenarnya minuman manis nggak buat perasaan lebih baik lho,” ujar Jiemi melalui akun Twitter-nya pada Minggu (25/9).
Ia menjelaskan mungkin awalnya ada perasaan nyaman ketika minum minuman manis, namum dalam jangka panjang gula yang terlalu banyak justru membat perasaan semakin terganggu.
“Mungkin di awal rasanya lebih nyaman, namun dalam jangka panjang sebenarnya gula yang terlalu banyak membuat perasaan semakin terganggu (Knuppel et al, 2017),” lanjut Jiemi.
Ia juga menjelaskan sebuah penelitian di tahun 2019 mengatakan konsumsi lemak jenuh dan gula tambahan secara teratur terkait dengan kecemasan sementara berhenti dari gula juga menambah cemas.
Selain itu, gula yang terlalu banyak juga mengganggu seseorang dalam menghadapi stres. [wartaekonomi]