Waduh! Ganjar Pranowo Kekeuh Nyapres, Padahal Kondisi Jawa Tengah Makin Miris: Jangan Nekat Pak...
KONTENISLAM.COM - Pegiat media sosial Helmi Felis menyoroti SMKN 1 Karangjambu Purbalingga Jawa Tengah yang tidak memiliki gedung maupun tanah. Terkait hal itu, para siswanya terpaksa menggunakan kios pasar sebagai lokasi belajar.
Hal tersebut ditanggapi Helmi Felis melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Helmi Felis menyindir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang digadang-gadang bakal jadi calon presiden (capres) 2024 pada pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.
Helmi Felis juga mengatakan bahwa hal tersebut tidak seimbang dengan kondisi Jawa Tengah yang bahkan belum diperhatikan menyeluruh.
"Pak Ganjar sudahlah NGOTOT mau maju Nyapres pak. Makin miris kondisi Jawa Tengah, tengok lah berita ini pak," ucap Helmi Felis melalui akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (29/9).
Lanjut, Helmi Felis menegaskan bahwa Ganjar Pranowo sebaiknya membereskan dulu hal-hal yang perlu diberiki dan ada di Jawa Tengah.
"Cobalah perbaiki dulu Jawa Tengah, jangan nekat langsung Indonesia pak, kita sudah hancur pak, kalau bapak jadi saya khawatir Indonesia hancur," tandasnya.
Sementara itu, selama 14 tahun terakhir, sekolah itu hanya menginduk pada SMP satu atap. Namun, karena kegiatan pembelajaran tatap muka telah berjalan dan gedung SMP tengah direhab, SMK N 1 Karangjambu hanya mendapat dua kelas yang tidak cukup untuk pembelajaran.
Dilansir dari Detik, Kepala Sekolah SMKN 1 Karangjambu, Muhammad Mumfasil menegaskan bahwa para siswa sejak tahun 2008 belum pernah merasakan sekolah di gedung milik sendiri.
"Sudah 14 tahun dari awal 2008 sampai sekarang, kalau sarana ada, yang kami tidak punya gedung dan tanah, selama ini kami diberi empat ruang di SMP karena ada rehab jadi anak-anak belajar di rumah warga," ungkap Muhammad Mumfasil.
"Siswa kami 183, kelas 10 tiga kelas, kelas 11 dua kelas, dan kelas 12 satu kelas. Hari ini pindah ke kios Pasar Desa Purbasari, ada 22 kios yang dipinjamkan lebarnya masing-masing 3x3 meter," tambahnya.
Pihaknya bersyukur semangat warga Purbasari sangat tinggi untuk memperhatikan pendidikan. Sehingga mereka kemudian meminjamkan ruko milik desa untuk dijadikan sekolah sementara.
"Sekolah ini memang untuk mengakomodir warga yang kesulitan akses untuk mencapai sekolah di luar wilayah Kecamatan Karangjambu yang kondisinya di wilayah pegunungan yang jauh dari kota," ujarnya.
"Saat ini sekolah memang belum memiliki lokasi yang akan digunakan untuk dibangun sekolah, sehingga sekolah akan menggunakan ruko sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan," tutur Mumfasil.
Pak Ganjar sudahlah NGOTOT mau maju Nyapres pak. Makin miris kondisi Jawa Tengah, tengok lah berita ini pak
Cobalah perbaiki dulu Jawa Tengah, jangan nekat langsung Indonesia pak, kita sudah hancur pak, kalau bapak jadi saya khawatir Indonesia hancur ????????
.https://t.co/rLJJknlbA0
— Helmi Felis (@HelmiFelis_) September 28, 2022
[wartaekonomi]