KONTENISLAM.COM - Politikus Golkar sekaligus aktivitis Kolaborasi Warga Jakarta Andi Sinulingga menyoroti Alumni Bumi Sriwijaya yang akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Hal itu ditanggapi Andi Sinulingga melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Andi Sinulingga mengutarakan terkait dukungan yang diberikan ke Anies Baswedan kerap dari orang berpendidikan tinggi.
Andi Sinulingga juga mengatakan bahwa hal itu lantaran Anies Baswedan yang akan berfokus nantinya pada dunia pendidikan.
"Kenapa mayoritas orang2 kampus pendidikan tinggi memberikan dukungan ke Anies?. Karena mereka tahu dan yakin jika Anies presiden, maka Anies paham dan concern pada dunia pendidikan," ujar Andi Sinulingga melalui akun Twitter pribadi miliknya, Rabu (9/11).
"Sehingga mereka akan lebih nyambung bicara tentang pendidikan tinggi, ketimbang yg sekarang ini," tambahnya.
Sementara itu, diketahui bahwa Alumni Bumi Sriwijaya secara resmi menyatakan dukungan untuk Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024, dukungan ditandai dengan penyematan tanjak serta pemberian kain songket untuk Anies Baswedan.
Terkait dengan hal itu, juga ditegaskan oleh Ketua Umum Alumni Bumi Sriwijaya, Merry Samiri.
Keyakinan dukungan terhadap Anies Baswedan itu disebut mengacu pada hasil Pilpres 2019 lalu dan kualitas kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu sendiri.
Merry menjelaskan Alumni Bumi Sriwijaya yang dideklarasikan pada Sabtu, 15 Oktober 2022 lalu sebagai pendukung bakal capres Anies Baswedan, diketahui sebagai langkah kelanjutan dari Alumni 15 Perguruan Tinggi Sumatera Selatan yang mereka bentuk pada Pilpres 2019 lalu.
"Sekarang kami ambil skup yang lebih besar. Yaitu Alumni Bumi Sriwijaya. Makanya ini juga seperti 2019 lagi. Kita akan bolak-balik (Jakarta-Palembang). Dan daerah-daerah lain seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan kantong-kantong domisili Alumni Bumi Sriwijaya yang harus segera (didatangi) disosialisasikan tentang siapa dan bagaimana pencapaian Bapak Anies Rasyid Baswedan," tutur Merry. [wartaekonomi]