Masyarakat Anti-Kepalsuan: Saat Ini belum Ada Bukti Keaslian Ijazah Jokowi
Daftar Isi
KONTENISLAM.COM - Saat ini belum ada keputusan dari lembaga pengadilan terkait keaslian ijazah milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Sampai kapanpun akan selalu dipertanyakan sebelum ada putusan hukum yang tetap mengenai keaslian ijazah Joko Widodo. Padahal soal ijazah palsu Ir.Drs Joko Widodo telah viral kemana-mana,” kata Masyarakat Anti-Kepalsuan (Mat kepal) kepada redaksi SuaraNasional, Ahad ((18/12/2022).
Mat Kepal ini terdiri dari Setya Dharma Pelawi, Tito Roesbandi, Elyan, Rustam E dan Andri Onank.
Mat Kepal mengatakan, menggunakan ijazah palsu merupakan tindakan yang tidak terpuji dan membohongi publik.
“Karena kita tahu, mengunakan ijazah palsu ataupun mengunakan Ijazah milik orang lain adalah tindakan tercela,” paparnya.
Kata Mat Kepal, publik hanya ingin melihat Jokowi hadir di pengadilan sebagai terlapor dengan membawa ijazah asli.
“Lembaga pengadilan akan melakukan sidang terbuka biar publik mengetahui kasus yang sebenarnya,” jelasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu sejumlah teman-teman semasa kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Pertemuan itu dilakukan di sela kunjungan Jokowi ke Yogyakarta.
Pertemuan Jokowi dan teman-teman semasa kuliah di UGM diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden. Jokowi sempat menyinggung masalah ijazahnya.
“Soal ini lho, urusan urusan ijazah palsu,” kata Jokowi kepada pada rekan dengan canda, seperti dikutip, Minggu (16/10).
Pernyataan itu langsung disambut tawa rekan Jokowi. Jokowi merasa aneh ada yang meragukan kelulusannya dari Fakultas Pertanian UGM. Padahal Jokowi sudah mengenyam pendidikan selama lima tahun.
“Wong sekolah lima tahun, ampunnn,” Kepala Negara heran.
“Kalau mahasiswa ya masih komplit, kalau yang SD dimana?” sambung Jokowi.
Salah satu teman Jokowi lalu bertanya soal ijazah yang dipersoalkan.
Lalu Jokowi menjelaskan, mungkin terdapat perbedaan, hal itu berdasarkan program pemerintah.
“Dulu SMK kan SMEA, begitu. Ampun-ampun jelasin kayak gitu,” timpal Jokowi sambil geleng kepala.
Jokowi lalu bercerita soal rekam jejaknya semasa SMA. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku hapal semua teman-temannya.
“Kalau di SMA justru teman saya kelas 3, kelas 2, kelas 1 tahu semua, karena dulu saya itu juara umum, ndak sombong,” kata Jokowi bangga dan disambut tawa para rekan.
“Nah saya itu kan kelihatan, sudah pakai kacamata di belakang,” ucap Jokowi.
Seorang teman Jokowi bernama Erwansyah lalu menjelaskan, wisuda Jokowi dilangsungkan pada November dengan beberapa teman angkatan 1985. Jokowi sendiri masuk berkuliah di UGM pada tahun 1980 bukan 1982.
“Kebetulan yang punya kamera yang moto-moto ini, ini orangnya,” kata Erwansyah menunjuk seorang teman lainnya yang turut hadir.
Penjelasan UGM
Universitas Gadjah Mada memberikan penjelasan mengenai ijazah Presiden Joko Widodo yang diduga palsu. Berdasarkan catatan UGM, ijazah yang dimiliki Jokowi adalah asli.
Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, ijazah milik Jokowi dikeluarkan tahun 1985 masih bertuliskan tangan.
Saat itu, UGM belum terkomputerisasi. Sehingga ijazah di masa itu masih memakai tulisan tangan dalam penulisan nama.taboola mid article
Sementara untuk format ijazah juga ada perbedaan antara fakultas karena belum ada penyeragaman format ijazah.
Hal ini berbeda dengan ijazah UGM saat ini yang sudah komputerisasi dan formatnya sama.
“Waktu itu belum ada penyeragaman. Misal kalau sekarang ada format khusus. Kadang-kadang memang ada perbedaan antara satu dengan yang lain. Tapi kita tetap mempunyai dokumen aslinya,” kata Ova, Selasa (11/10).
Meski demikian, dia memastikan ijazah milik Jokowi ini asli dikeluarkan UGM.
UGM juga mengakui jika Jokowi merupakan alumni Fakultas Kehutanan angkatan 1980 dan lulus pada tahun 1985.
Sedangkan Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta menyebut pihaknya sudah membandingkan ijazah milik Jokowi dengan teman satu angkatannya yang lulus diwaktu yang sama.
“Kami sudah mencoba melihat format ijazah yang diterima Pak Jokowi dengan teman satu angkatannya yang lulus bersamaan,” jelasnya.
“Di situ persis formatnya. Sama ditulis dengan tulisan halus. Kalau untuk fakultas lain saya tidak tahu tapi di Fakultas Kehutanan seragam,” sambung Sigit. [SuaraNasional]