Singgung Tokoh Gagal Koalisi Nyapres, Jokowi Kirim Sinyal ke Anies?
Daftar Isi
KONTENISLAM.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini menaruh khawatir dengan nada kesal jika pihak istana selalu disalahkan atas dinamika politik saat ini.
Jokowi mengungkapkan jika istana dituding mengintervensi KPU setelah peserta pemilu ada yang tidak lolos.
Dia menyebut, jika menyalahkan pihak istana, Presiden atau Jokowi memang suatu yang paling mudah dan enak. Belum cukup dengan itu, Jokowi pun menyebut jika nanti ada koalisi partai yang gagal pada Pemilu 2024, pihak istana dan dirinya pun yang disalahkan.
Di media sosial, Jokowi mengunggah kegelisahan dan kekesalannya tersebut. Dia menyebut berkali-kali jika pihaknya tidak mengetahui apalagi mengintervensi lembaga penyelenggara Pemilu tersebut, KPU.
Jokowi menuliskan narasi jika KPU ialah lembaga yang independen yang tidak dapat dan tidak boleh diintervensi dalam menjalankan tugasnya.
"Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga yang independen yang tak dapat dan tidak boleh diintervensi dalam menjalankan tugasnya," tulis Jokowi di media sosial instagramnya.
Dalam pernyataan, Jokowi menegaskan jika dirinya tidak mengerti masalah soal peserta Pemilu 2024. Hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan KPU. Jokowi pun menegaskan KPU ialah lembaga independen.
"Saya itu enggak mengerti apa-apa masalah ini. Ini kan total 100 persen urusannya KPU. KPU itu independen. Jadi, tidak bisa yang namanya ikut-ikutan, mengintervensi, enggak ada," ucapnya.
Tidak cukup dengan itu, Jokowi pun memberikan contoh lain, jika ada nantinya tokoh yang mau maju Pilpres namun gagal koalisi, dan istana kemudian disalahkan.
"Mungkin, untuk pilpres, bisa seperti itu lagi. Ada orang atau tokoh yang ingin sekali dapat kendaraan supaya bisa mencalonkan, ternyata tidak bisa. Tuduh lagi presiden ikut-ikutan, istana ikut-ikutan, kekuatan besar ikut-ikutan." ujar Jokowi.
"Paling enak itu memang mengambinghitamkan, menuduh Presiden, Istana, Jokowi, paling enak itu. Paling mudah dan paling enak," kata Jokowi sebelumnya.
"Itu kan sebetulnya urusannya KPU, tetapi yang dituduh-tuduh karena tidak lolos langsung tunjuk-tunjuk, itu Istana ikut campur, kekuatan besar ikut campur, kekuatan besar intervensi," kata Jokowi lagi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan kerap bicara sinyal politik soal Pilpres 2024. Setelah sempat bikin heboh soal capres rambut putih, kini Jokowi kembali bicara soal kemungkinan ada capres gagal yang mencari kambing hitam.
Pernyataan Jokowi soal capres rambut putih dan berkerut memang sempat viral. Sejumlah pakar politik mengaitkan pernyataan Jokowi sebagai sinyal dukungan untuk Ganjar Pranowo.
Jokowi awalnya mengingatkan rakyat agar tidak salah pilih pemimpin. Menurut dia pemimpin yang memikirkan rakyat kelihatan dari wajahnya.
"Ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada. Ada itu," ucap Jokowi yang disambut riuh relawan Projo saat memberikan sambutan di acara Gerakan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).
Nah belakangan ini Jokowi kembali bicara soal copras capres 2024. Kali ini bukan sosok capres rambut putih ataupun yang berkerut memikirkan rakyatnya. Tapi lebih kepada kekhawatiran adanya capres gagal yang nantinya menjadikan istana sebagai kambing hitam.
Pernyataan Jokowi ini juga diamini oleh Wapres Ma`ruf Amin. Wapres menyatakan kalau ada capres gagal maju atau kalah tak sepatutnya menyalahkan istana.
"Kalau untuk Pilpres juga begitu saya kira, itu sudah ada aturannya kalau sudah didukung oleh partai-partai sesuai dengan ketentuan batasnya pasti dia akan lolos, kalau tidak lolos berarti memang tak didukung oleh cukup suara partai," kata Ma`ruf di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (23/12/2022).
Jika pernyataan Jokowi soal capres rambut putih disebut sebagai sinyal dukungan untuk Ganjar Pranowo, lantas kira-kira kepada siapa peringatan soal capres gagal dialamatkan mengingat hingga saat ini baru Nasdem yang sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presidennya?
Sumber : lawjustice