Ali Ngabalin hingga Denny Siregar Pasang Badan Buat Jokowi Usai Disebut Firaun oleh Cak Nun

 

KONTENISLAM.COM - Hebohnya potongan ceramah Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun yang menyebut Jokowi Firaun turut melebar ke ranah politik. 

Terpantau sudah ada beberapa politisi dan pegiat media sosial yang ikut melempar sorotan terhadap budayawan tersebut.

Awal mula kehebohan tersebut terjadi saat potongan ceramah Cak Nun di acara Bangbang Wetan yang diduga dilakukan pada Januari 2023 ini diungkit oleh politisi Guntur Romli.

"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi. Karun yang namanya Antoni Salim dan 10 naga, nggak sembilan, 10 saya kira ya, dan haman yang namanya Luhut," ujar Cak Nun dalam potongan video tersebut yang juga ditweet akun Muhammad Guntur Romli @GunRomli.

Tak hanya itu, dalam video tersebut, Cak Nun juga menyebutkan, bahwa seluruh sistem, perangkat dan alat-alat politik juga sudah dipegang mereka semua (Jokowi, Antoni Salim dan 10 naga serta Luhut).

"Negara kita sesempurna dicekel (dipegang-red) Firaun, Haman dan Karun. Itu seluruh sitemnya, perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apapun," ungkapnya.

Belakangan, Cak Nun meminta maaf atas ceramahnya tersebut telah melukai orang-orang. Ia mengaku 'kesambet' dan tak terkontrol saat berbicara soal Jokowi mirip Firaun.

Buntut dari ceramah ini, banyak pihak yang kemudian menghujat Cak Nun karena dituding telah menghina Jokowi. Siapa saja mereka yang berdiri membela Jokowi dari ceramah tersebut?

1. Guntur Romli

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini yang pertama mengungkit soal ceramah Cak Nun.

"Jika ada kekurangan di Jokowi, tidak sampai layak dihina seperti Firaun. Jika ada kelebihan Emha Ainun Najib nggak sampai level Nabi Musa dan Sabrang seperti Nabi Harun," ucap Gun Romli.

Ia menyebut jika dengan pernyataan tersebut, Cak Nun seperti sedang merendahkan dirinya sendiri.

"Hanya kesombongan dan ketakaburan yang mengatakan itu. Cak Nun sedang meninggikan Jokowi dan merendahkan dirinya sendiri," sambungnya.

2. Zulfan Lindan

Zulfan Lindan mengungkapkan bahwa pernyataan yang dilontarkan oleh Cak Nun tersebut asal-asalan dan sudah di luar batas kewajaran. Ia bahkan menduga jika perkataan tersebut merupakan 'pesanan' dari suatu kelompok.

"Jadi penghinaan terhadap Presiden Jokowi yang dikatakan Firaun itu sudah di luar batas kewajaran," ujar Zulfan Lindan seperti dikutip Suara.com melalui tayangan kanal YouTube Kanal Anak Bangsa pada Selasa (17/1/2023).

Politisi senior ini lantas berujar bahwa tujuan dari ceramah yang dinilai merendahkan Jokowi ini memang sengaja untuk mendegradasi orang nomor 1 RI tersebut.

"Emha Ainun Nadjib jadi ngawur, memprovokasi jemaah, dan kelihatan sekali ada pesanan dari kelompok-kelompok tertentu untuk mendegradasi sosok seorang Presiden Jokowi," sambungnya.

3. Ali Ngabalin

Tenaga Ahli Utama Kantr Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin pun tak tinggal diam soal ceramah Jokowi Firaun. Ia menyindir balik dengan mempertanyakan apakah Cak Nun adalah Nabi Musa AS.

Ali Ngabalin mengatakan siapapun boleh saja menilai presiden, termasuk Cak Nun. Namun Ali menegaskan bahwa Presiden Jokowi tetap baik di mata masyarakat.

4. Denny Siregar

Denny Siregar dalam cuitannya menyatakan bahwa dia menghormati Cak Nun sebagai budayawan dan seniman, namun tanggapannya berbeda saat Cak Nun mulai berbicara soal politik.

"Cak Nun itu seorang budayawan, sastrawan, musisi dan seniman. Hormati dia disitu," tulis Denny Siregar di akun Twitternya pada Selasa (17/1/2023).

"Kalau dia ngomong politik, ketawain aja. Orang juga kan harus cari makan," imbuhnya.

5. Ruhut Sitompul

Politisi PDIP Ruhut Sitompul turut mengomentari ucapan Cak Nun atau Emha Ainun Nadjib yang menyamakan Presiden Joko Widodo dengan Raja Firaun. Ruhut meminta Cak Nun untuk diam ketimbang banyak berkomentar.

Ruhut meminta Cak Nun tidak perlu berbicara banyak yang malah akan merugikan dirinya.

"Kalau ngebacot perutnya isinya busuk baiknya diam saja duduk diboncengin," kata Ruhut melalui akun Twitternya @ruhutsitompul dikutip Rabu (18/1/2023).

Kalau misalkan tidak berdiam diri, menurut Ruhut malah akan menjadi bumerang bagi Cak Nun yang kini tengah mendapatkan sorotan lantaran ucapannya tersebut.

"Kalau tidak, ya, begini jadinya bau busuk kemana-mana," ujarnya.

Menurut Ruhut, yang terjadi pada Cak Nun adalah contoh dari seorang budayawan berbicara soal politik. Padahal menurut Ruhut politik bukanlah menjadi ranah Cak Nun.

"Ini akibatnya budayawan ngomong politik yang bukan bidangnya, ya, serahkan pada ahlinya Gusti boten sare," tuturnya.

Sumber: suara

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close