
KONTENISLAM.COM - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menilai Bakal Capres Partai NasDem, Anies Baswedan tinggal selangkah lagi bakal mendapat tiket mencalonkan di Pilpres 2024. Alasannya, dua partai tergabung dalam Koalisi Perubahan yakni NasDem, dan Demokrat, sudah sepakat mengusung Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Menurut Jamil, saat ini tinggal menunggu realisasi PKS untuk mengusung secara resmi Anies. “Jadi hanya tinggal formalitas saja di atas kertas,” ujar Jamil kepada KBA News, Sabtu, 28 Januari 2023.
Jamil melihat secara formal, Koalisi Perubahan akan segera terbentuk. Koalisi ini kata dia akan mendeklarasikan Anies sebagai Capres dalam waktu dekat.
Menurut Jamil, dua figur menjadi terdepan sebagai pendamping Anies Baswedan sebagai Bacapres Partai NasDem. Dia bilang peluang itu dimiliki Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Demokrat, ujar Jamil, sudah menyatakan sepakat dengan Nasdem untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024. Segendang, PKS pun sudah memberi kepastian akan mengusung Anies.
Menurut Jamil, Koalisi Perubahan tampaknya tak lama lagi akan mendeklarasikan Anies sebagai bakal Capres. “Cawapresnya kemungkinan akan dideklarasikan setelah koalisi lainnya mengumumkan pasangan capres yang diusung,” ujar Jamil kepada KBA News, Sabtu, 28 Januari 2023.
Ketika partai tergabung dalam Koalisi Perubahan sudah resmi mendeklarasikan Anies, menurut Jamil sudah terang benderang pasangan Capres kompetitor. Hal itu akan memudahkan Koalisi Perubahan menentukan cawapres yang berpeluang mendulang suara untuk memenangkan suara, khususnya di pulau Jawa.
“Pilihan di pulau Jawa, karena memiliki 60 persen suara. Siapa yang menguasai suara di sana, maka akan memenangkan Pilpres,” katanya.
Karena itu, Koalisi Perubahan, Jamil bertutur, tampaknya masih menghitung kekuatan Anies di Jawa. Hasilnya, kata dia, akan dijadikan dasar untuk memilih Cawapres yang dapat menambah suara di mana Anies lemah.
Dilihat dari kekuatan perolehan suara, hingga saat ini, Anies unggul di Jakarta, Jabar, dan Banten. Salah satu medan pertempuran bagi Anies, menurut Jamil, tinggal Jatim. Untuk itu, Anies perlu Cawapres yang dapat mendongkrak suaranya di Jatim.
Dua sosok itu adalah AHY dan Khofifah. Di atas kertas dua sosok ini sama kuat di Jatim. AHY selain kuat di basis nasionalis, juga diterima di warga Nahdliyin. Dia juga diterima kalangan milenial di Jawa Timur.
Keunggulan lain AHY, menurut Jamil, mendapat sokongan dari pendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pendukung SBY hingga saat ini masih cukup banyak. “Mereka umumnya masih berpengaruh di Jawa Timur,” katanya.
AHY juga akan mendapat sokongan dari pendukung Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak. Pendukung Emil dari kalangan nasionalis dan Nahdliyin di Jatim juga sangat besar. “Begitu juga dukungan dari milenial,” ujarnya.
Karena itu, AHY akan dapat menambah suara secara signifikan di Jatim bila dijadikan Cawapres mendampingi Anies. Menurut Jamil, Jatim akan dapat dikuasai dengan menggunakan jaringan dan mesin politik yang dimilikinya.
Khofifah Kuat di Kalangan Nahdliyin
Adapun kekuatan Khòfifah berbasis di kalangan Nahdliyin. Karena itu, peluang suara ke Khofifah akan besar bila dijadikan Cawapres Anies.
Khofifah, kata Jamil, juga dapat menarik suara Nahdliyin di Jateng dan wilayah lain. “Meskipun peluangnya tidak terlalu besar untuk mendongkrak suara ke Anies. Karena kekuatan Khofifah terbesar ada di Jatim,” ujar dia.
Jamil berpendapat, Koalisi Perubahan tinggal memilih AHY atau Khofifah menjadi pendamping Anies. “Meskipun secara keseluruhan AHY tampak lebih unggul dari Khofifah dalam mendulang suara,” ujarnya.
AHY memiliki peluang lebih besar dengan modal mesin politik di Jatim. Hal itu menurut Jamil dapat digerakkan kapan saja untuk mendongkrak suara. “Apalagi Jatim selama ini memang lumbung suara Partai Demokrat,” tutur dia.
Untuk memastikan siapa calon paling cocok menjadi pedamping Anies, partai di Koalisi Perubahan dapat melakukan survei bersama. Melalui survei ini diharapkan diketahui sosok mana yang dapat mendongkrak suara di Jatim. “Dengan begitu, penentuan pendamping Anies benar-benar diputuskan secara objektif,” katanya.
Sumber: kbanews