
KONTENISLAM.COM - Banyak yang menyangsikan apakah Anies Baswedan tidak akan bermain masuk ke dalam politik identitas, yang akan menonjolkan kekuatan pemilih dari kalangan Islam yang notabene merupakan pemilih fanatiknya, berdasarkan kesamaan latar belakang kenyakinan. Hal tersebut sering digulirkan di ranah publik oleh beberapa kalangan sebagai senjata untuk meredupkan cahaya dari seorang Anies Baswedan.
Pada faktanya, saat Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2018 – 2021 data yang dihimpun dari Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) Setdaprov DKI Jakarta, jumlah IMB untuk pembangunan Gereja sebanyak 24 dan Masjid hanya 11. Ini artinya IMB untuk Gereja lebih banyak dari pada untuk pembangunan Masjid. Padahal, seperti kita ketahui bahwa jumlah mayoritas penduduk DKI Jakarta didominasi pemeluk agama Islam.
Lalu di setiap acara keagamaan, kita ambil contoh pada saat beliau menghadiri upacara Tawur Pesange dalam rangka pelaksanaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1944, Anies Baswedan menghadiri upacara tersebut dan disambut dengan bahagia oleh pemuka agama Hindu, Ketua Suka Duka Hindu Dharma (SDHD) DKI Jakarta Made Sudarta. Beliau mengangkat dua jempolnya saat ditanya apakah sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan laik maju menjadi calon Presiden Republik Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri darah yang mengalir dari seorang cucu pahlawan Nasional yang bernama AR Baswedan ini, sangat mencintai kebhinekaan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini selalu beliau terapkan di dalam kehidupan kesehariannya. Sikap seperti ini sangat penting dan dibutuhkan sebagai salah satu modal membangun Indonesia yang bermuara kepada rakyat adil dan makmur.
Kita menyadari bahwa Indonesia yang kita cintai ini terdiri dari berbagai multi etnis suku dan agama, oleh karena itu sudah selayaknya masa depan Indonesia dipimpin oleh orang yang mengedepankan dan menjunjung tinggi persamaan hak di semua aspek kehidupan, bukan sekadar retorika semata. Pada akhirnya semua yang kita impikan tersebut ada pada sosok seorang Anies Baswedan.
Adrian, ABCenter
Sumber: kba